1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sidang Kasus 11/9 Berlanjut di Guantanamo

5 April 2012

Setelah terhenti lebih dari dua tahun, proses pengadilan terhadap dalang serangan teror 11 September 2001, kini akan dilanjutkan di kamp militer AS di Guantanamo, Kuba.

https://p.dw.com/p/14YZ3
** RETRANSMISSION TO CORRECT SPELLING of MIDDLE NAME ** FILE - In this image released May 7, 2003, Khalid Sheikh Mohammed, al-Qaida's No.3, operational leader, and alleged Sept. 11 mastermind, is seen shortly after his CIA capture during a raid in Pakistan March 1, 2003. Months later Mohammed acknowledged knowing his one-time protege, Abu Ahmed al-Kuwaiti, but denied he was an al-Qaida figure of any importance. The CIA suspected a lie and reasoned that if they could find al-Kuwaiti, they could find bin Laden. Al-Kuwaiti, who had become one of al-Qaida's most important couriers, eventually and unwittingly led the agency to Osama bin Laden's doorstep in Pakistan. (AP Photo/File).
Khalid Syeikh MohammedFoto: AP

Pelaku serangan teror 11 September 2001 harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan tribunal militer di Guantanamo Baya. Tuduhan terhadap Chalid Syeikh Mohammed dan empat tersangka lainnya diteruskan ke pengadilan di kamp tahanan Amerika Serikat di Kuba. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan AS di Washington.

Pengadilan militer akan mengajukan tuntutan agar pria-pria tersebut dijatuhi hukuman mati. Rencana dimulainya proses pengadilan itu Mei mendatang. Para juri dan hakim sidang tersebut adalah perwira militer Amerika Serikat.

A flag waves behind the barbed and razor-wire at the detention compound on Guantanamo Bay U.S. Naval Base in Cuba, Wednesday, Oct. 10, 2007. The U.S. military is reviewing its decision to classify hundreds of Guantanamo Bay inmates as "enemy combatants," a step that could lead to new hearings for men who have spent years behind bars in indefinite detention. (AP Photo/Brennan Linsley)
Bendera AS di kamp militer Guantanamo Bay, KubaFoto: AP

Proses persidangan sempat terhenti dua tahun lalu, karena Presiden AS Barack Obama berupaya agar proses kasus tersebut dilaksanakan di pengadilan sipil dan bukan di pengadilan militer. Upaya Obama gagal, karena Kongress AS menolak dana keuangan untuk penutupan kamp Guantanamo dan memblokir pemindahan para tahanan kamp militer di Kuba tersebut ke penjara-penjara di Amerika Serikat.

DK/dpa/afp