1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Silicon Valley" di Tepi Barat Yordan

Florian Mebes16 Januari 2013

Sektor informatika Palestina alami "boom". Sektor layanan yang murah, pengusaha yang bermotivasi tinggi dan berbakat tarik pemberi pekerjaan dari berbagai negara. Apa tren ini akan berlangsung lama?

https://p.dw.com/p/17KRu
Der RJ45-Stecker eines Netzwerkkabels (Foto vom 04.02.2009). Mit diesen auch LAN-Kabel genannten Leitungen werden Computer unter anderem an das Breitband-Internet angeschlossen. Der Begriff Breitband steht für schnelle Internet-Verbindungen. Gemeint ist die Geschwindigkeit, mit der Daten aus dem Netz heruntergeladen und gesendet werden. Die häufigste Technik in Deutschland sind DSL-Anschlüsse (Digital Subscriber Line), die über das gewöhnliche Kupfer-Telefonkabel zum Kunden kommen. Foto: David Ebener dpa/lnw +++(c) dpa - Report+++ pixel
Foto: picture-alliance/dpa

Hanya beberapa kilometer di timur kota metropolitan Tel Aviv, yang jadi pusat gaya hidup dan ekonomi, terletak Tepi Barat Yordan. Di sebagian besar kota dan desa di daerah Palestina ekonomi tidak berkembang, tidak ada ekspor, juga tidak ada investasi. Di Ramallah tidak begitu. Di sini sebuah kisah sukses menyebar ke mana-mana. “Di cabang IT Palestina jumlah permintaan besar. Banyak perusahaan mendirikan perusahaan perintis“, kata Husni Abu Samrah, pemimpin perusahaan baru, Mobistine.

Perusahaan perintis itu berdiri tahun 2010. Mobistine mengembangkan aplikasi atau apps di bidang kesehatan untuk smartphone dan komputer tablet. Apps itu dibuat untuk pasaran berbahasa Arab dan Inggris. Kelompok sasarannya adalah dokter, pasien dan orang-orang lain yang berminat. Sekarang Abu Samrah sudah punya lima pekerja.

Kesempatan Baru bagi Warga Muda

Perkembangan teknologi beberapa tahun belakangan ini membuka perspektif baru bagi warga muda. Generasi pengguna internet mendesak masuk pasar dengan ide-ide inovatif, yang menawarkan altternatif kurang banyak. Ekonomi di wilayah itu lemah, kata Abu Samrah. Tidak semua orang yang lulus universitas mendapat pekerjaan. "Cabang informatika memungkinkan warga muda untuk bekerja pada perusahaan internasional, tanpa harus meninggalkan Palestina.“ Dua lulusan universitas Bir Zeit di dekat Ramallah bekerja pada perusahaan baru itu.

***Achtung: Nur zur mit den Rechteinhabern abgesprochenen Berichterstattung verwenden!*** Bilder zum Thema "Boom in der palästinensischen IT-Branche" Zika Abzuk, Senior Managerin bei Cisco
Manejer senior Zika AbzukFoto: Zika Abzuk

2008 jumlah pemasukan bidang informatika dalam produk domestik bruto Palestina masih kurang dari 1%. Empat tahun setelah itu sudah sampai 7%, dan tendensi terus meningkat. Alasan lain yang menyebabkan boom, menurut Abu Samrah, "Kami tidak punya batasan, tidak ada halangan akibat pendudukan. Jadi kami bisa bekerjasama dengan konsumen internasional tanpa masalah.“

Bukan Hanya Kedekatan secara Geografis

Pasar Arab besar dan mencakup berbagai potensi, sektor informatika Palestina bisa bertindak sebagai jembatan antara Timur dan Barat karena letaknya secara geografis. Bahkan "Cisco Israel", yang menjadi salah satu global player dalam sektor teknologi canggih, sudah memberikan tugas penelitian dan pengembangan bagi perusahaan Palestina. “Di sana banyak sekali orang-orang berbakat. Selain itu, kebudayaan yang berjalan paralel mempermudah kerjasama,“ dijelaskan Zika Abzuk, dan menambahkan, "Di sini bahkan lebih murah daripada di India."

***Achtung: Nur zur mit den Rechteinhabern abgesprochenen Berichterstattung verwenden!*** Bilder zum Thema "Boom in der palästinensischen IT-Branche" Husni Abu Samrah und zwei seiner Mitarbeiterinnen
Husni Abu Samrah dan dua anggota stafnya.Foto: Husni Abu Samrah

Manejer Cisco kadang menikmati kopi di sebuah kafe di bagian kota Ma'oz Aviv di bagian utara Tel Aviv. Di daerah itu, di wilayah Gush Dan, dimulai kisah sukses di bidang ini. Daerah itu juga disebut "Silicon Wadi", yang mencontoh Silicon Valley di Kalifornia, AS. Di seluruh dunia, perusahaan besar baru di bidang teknik informatika terutama berdiri di Israel, jika dikaitkan dengan jumlah rakyatnya. Ini bisa jadi panutan bagi Palestina?

Potensi perkembangan ada. Di Palestina tiap tahunnya 2.000 orang tamat studi di bidang informatika, dan bagi murid yang baru tamat kuliah, minat di bidang ini tetap besar. “Orang merasakan atmosfir yang dipenuhi optimisme dan kesempatan. Tapi orang juga perlu sensibilitas", begitu pendapat manajer Zika Abzuk. Menurutnya politik bertanggungjawab, "untuk mengembangkan strategi, supaya sektor informatika di Palestina benar-benar bisa berkembang“. Sampai itu terjadi, perusahaan baru dituntut menjadi duta bagi bidangnya.