1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sistem Panggilan Darurat "eCall"

Jennifer Fraczek18 Juni 2013

Mulai 2015, Uni Eropa akan mewajibkan semua mobil baru untuk dilengkapi dengan sistem panggilan darurat eCall. Namun, bagaimana dengan keamanan data pribadi pengendara mobil?

https://p.dw.com/p/18rCO
Auf einem mobilen Computer wird am Montag (07.05.2007) in Straubing (Niederbayern) der Standort eines Autofahrers mit einem simulierten Herzinfarkt gezeigt. Im Rahmen eines EU-Forschungsprojektes ist in Straubing ein Prototyp des künftigen Auto-Notrufsystems "eCall" entwickelt worden. Das Gerät alarmiert auf Knopfdruck oder im Fall eines Unfalls auch automatisch die nächste Rettungsleitstelle, damit sofort Sanitäter und Notärzte losgeschickt werden können. Die EU will ab 2009 "eCall" verpflichtend bei allen Neuwagen einführen. Foto: Armin Weigel dpa/lby +++(c) dpa - Report+++
Prototyp für künftiges Auto-Alarmsystem eCallFoto: picture-alliance/dpa

Di Uni Eropa setiap tahunnya lebih dari 30.000 orang meninggal dalam kecelakaan lalu-lintas. Komisi Eropa ingin menerapkan sistem yang disebut sebagai "eCall" atau "Emergency Call". Jika terjadi kecelakaan, sistem yang diinstalasi pada mobil tersebut akan secara otomatis menelpon nomor darurat 112 menggunakan jaringan telepon genggam. Jadi kecelakaan yang terjadi di tempat sepi pun akan segera terlacak oleh tim penyelamat.

Rencana ini sudah ada sejak lebih dari 10 tahun. Tapi kini, Komisi Eropa sudah menetapkan penerapan teknisnya. Semua produsen mobil sekarang bisa memasang eCall pada mobil baru. Beberapa sudah melakukannya, tapi saat ini baru 0,7 persen mobil di Uni Eropa yang dilengkapi dengan eCall.

Jumlah Korban Tewas Berkurang

Sistem ini terdiri dari box dengan perangkat telepon genggam, penerima GPS dan sambungan antena. Jika pengemudi dengan mobil yang dilengkapi eCall mengalami kecelakaan, maka sistem secara otomatis menghubungkan telepon dengan nomor darurat 112. Pengemudi atau penumpang bisa berbicara dengan petugas penyelamat dan menjelaskan kondisinya. Selain itu, eCall meneruskan informasi kepada pusat penerima panggilan darurat tentang waktu kecelakaan, lokasi kecelakaan, jenis kendaraan dan arah kendaraan. Sistem mengenali kecelakaan, jika Airbag terbuka dan mengembang. Tapi pengemudi juga bisa secara manual melakukan telepon darurat dengan eCall.

Rettungswagen CeBIT 2010
Ambulans bisa datang lebih cepat dengan eCallFoto: DW

Organisasi otomotif Jerman ADAC mendukung sistem darurat tersebut. "Jika terjadi kecelakaan, maka korban harus ditemukan supaya nyawanya bisa diselamatkan. Jika tim penyelamat bisa tiba tepat waktu pada setiap kecelakaan, maka setiap tahun sekitar 2500 nyawa lagi yang bisa diselamatkan di Uni Eropa", ujar juru bicara ADAC Maxi Hartung kepada DW.

Sepertinya tidak ada kerugian yang ditimbulkan eCall. Biayanya juga tidak terlalu mahal. Komisi Eropa memperkirakan harganya sekitar 100 Euro per alat. Sistem eCall juga bisa digabungkan dengan sistem navigasi dan audio dengan tambahan beberapa Euro.

Pengawasan Terus Menerus

Karena sistem panggilan darurat terhubung melalui jaringan telepon genggam, ada kekhawatiran, fungsinya bisa disalahgunakan sebagai pengawasan terus-menerus terhadap kendaraan tersebut.

Notrufsystem eCall
Bagaimana nasib data yang direkam oleh eCall?Foto: DW

eCall direncanakan sebagai "sistem tidur". Artinya, box baru tersambung pada jaringan telepon genggam, jika terjadi kecelakaan atau seseorang melakukan panggilan darurat. Masalah perlindungan data pribadi di Eropa, sepertinya juga akan membuat para produsen mobil untuk memasang eCall yang aktif di saat darurat. Pertanyaan selanjutnya adalah, siapa yang kelak memperoleh data yang terekam? Produsen mobil? Masalah ini masih dibahas.

Dan tidak hanya pada eCall sendiri, pusat penerima telepon darurat juga belum siap menerima kehadiran sistem baru tersebut. Frank Brennecke dari perusahaan Oecon yang mengurus masalah teknis tersebut mengatakan, pusat penerima telepon darurat di Jerman butuh waktu hingga 2016 sebelum bisa berfungsi dengan optimal.