1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Situasi Perbatasan Pakistan-Afghanistan Terus Meruncing

9 Juni 2011

Setelah, Rabu (08/06), pesawat Amerika Serikat menewaskan 24 orang, hari Kamis (09/06), sekitar 150 milisi bersenjata menyerang sebuah pos pemeriksaan di Waziristan, Pakistan.

https://p.dw.com/p/11XYN
Seorang tentara Pakistan mengawasi perbatasan ke AfghanistanFoto: AP

Serangan itu tampaknya merupakan strategi baru Taliban Pakistan. Ratusan anggotanya dikerahkan untuk menyerang target-target militer dan pemerintah. Kamis (09/02), sekitar 150 milisi, menggunakan roket dan senjata lainnya, menyerang sebuah pos pemeriksaan di Waziristan.

"Kaum militan menyandang roket dan artileri berat lainnya ketika menyerang pos tak lama sesudah tengah malam." begitu ungkap pejabat intelijen setempat. Dikatakannya, delapan tentara tewas dan 12 tentara lainnya cedera. Pasukan keamanan segera menyerang balik. Korban pun jatuh di pihak lawan. Dalam aksi besar yang diharapkan melemahkan moral tentara Pakistan, kali ini diperkirakan 12 orang militan tewas.

Tak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pos pemeriksaan itu. Namun pekan lalu, kelompok Taliban melakukan serangan serupa yang diduga melibatkan sampai 400 milisi.

Serangan Taliban ini menyusul semakin gencarnya serangan udara pesawat tanpa awak Amerika Serikat di kawasan perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Kawasan ini dianggap sebagai gudangnya kaum militan.

Rabu (08/06), operasi pesawat tanpa awak menyerabf sebuah perumahan dan mobil di kawasan Shawal, 55 kilometer dari Miranshah. Lima roket ditembakkan kepada kedua target yang oleh pihak Amerika Serikat diduga merupakan persembunyian kaum milisi. Sampai kini diketahui bahwa 24 orang tewas. Akan tetapi tak bisa dipastikan apakah korban serangan itu milisi Taliban atau warga sipil.

Pakistan yang menerima dana bantuan militer milyaran Dollar dari Amerika Serikat kerap mengritik jatuhnya korban sipil dalam serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat. Sementara Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga mengingatkan agar Pakistan melakukan lebih banyak untuk memerangi kaum militan dan teroris yang bersembunyi di kawasan perbatasan itu.

Meruncingnya situasi di perbatasan Pakistan dan Afghanistan diperkirakan juga akan menjadi tema yang dibahas oleh Presiden Afghanistan Hamid Karzai dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari pekan ini. Karzai direncanakan tiba di Pakistan pada hari Jumat (10/06) untuk antara lain membicarakan upaya-upaya perdamaian dengan kaum Taliban yang memberontak. Dalam kunjungan dua hari itu, sebuah komisi gabungan dari kedua negara untuk perdamaian juga akan bertemu.

Koesoemawiria/rtr/dpa
Editor: Hendra Pasuhuk