1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Situs Penyingkap Data Wikileaks Kebobolan

2 September 2011

Skandal kebocoran data Wikileaks membuat orang tidak habis pikir. Situs penyingkap data itu kehilangan pengawasan dalam mengolah data pesan kawat diplomatik Amerika Serikat. Tema ini menjadi sorotan pers internasional.

https://p.dw.com/p/12SKc
Arsip data pesan kawat diplomatik AS milik Wikileaks bocor ke internetFoto: picture alliance/dpa

Aksi penyingkapan oleh  Wikileaks menyingkap dirinya sendiri. Demikian komentar harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung. Lebih lanjut harian itu menulis

"Bagi aktivis internet kejadian itu lebih dari sekedar tindakan memalukan, dimana sejumlah pesan kawat diplomasi Amerika Serikat berpindah dari arsip Wikileaks ke internet. Bagi Wikileaks bencana data itu berarti awal dari akhir. Sebagai wadah yang serius bagi informan di seluruh dunia jaringan aktivis internet yang kontroversial itu akhirnya didiskreditkan. Citranya sebagai kantor berita dunia yang transparan hancur. Keinginan Julian Assange dan Co. mengungkap praktik gelap penguasa dunia, tapi dengan melindungi secara ketat pemberi informasi tampaknya tugas yang terlalu berat. Proyek itu akhirnya gagal dalam perlindungan data yang longgar, persaingan intern dan kepongahan tokoh-tokoh protagonis. Sulit dibayangkan bahwa di masa depan masih ada informan dengan data yang sensitif mau memberikannya kepada tim yang terpecah dan memiliki penyimpanan data yang longgar. Masalah transparansi tanpa batas yang salah dimengerti, dengan demikian tidak begitu saja terpecahkan. Karena itu diperlukan peraturan internasional, yang juga dapat memberi batasan bagi platform internet. Karena tidak ada yang berminat pada informasi eksplosif, yang dapat menimbulkan risiko bagi manusia ataupun seluruh negara, mendarat tanpa diseleksi di internet.

Harian Jerman lainnya Braunschweiger Zeitung menulis

“Kesalahan data pada Wikileaks adalah bencana. Bagaimana hal itu dapat terjadi sampai sedemikian, menjadi tanggung jawab pelaksana Wikileaks. Selama ini mereka tampil dengan angkuh sebagai pembela transparansi total. Kini terbukti bahwa mereka tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya ataupun harapan yang ditumpukan kepadanya. Haruskah pesan kawat yang belum diedit dipublikasikan? Dimana Wikileaks menyerahkan keputusan kepada masyarakat internet yang anonim, dengan pernyataan yang sedemikian mendasar yang dapat menyangkut hidup atau mati, aktivis internet itu kembali menunjukkan: Mereka tidak patut dipercaya oleh para informannya.”

Harian Austria Die Presse berkomentar

"Berdasarkan suatu alasan tampaknya penanggung jawab Wikileaks percaya, bahwa transparansi berhenti pada mereka. Tapi kini secara jelas ditunjukkan, bukan hanya para pengawas yang harus diawasi, melainkan juga para pengawas dari pengawas. Dan seterusnya. Adakah jalan keluar dari dilema ini? Tampaknya tidak. Langkah pertama sebaiknya mengakui bahwa internet tidak dapat dinyatakan sebagai era baru dalam pencerahan. Pengakuan nomor dua: Dengan teknik, kelemahan manusia tidak dapat ditanggulangi. Kebocoran pada Wikileaks tidak ada kaitannya dengan internet, tapi lebih terkait dengan sikap terlalu pongah, kecanduan untuk balas dendam dan kecerobohan.”

 DK/HP/dpa