1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Skandal Media Inggris Telan Korban Berikutnya

18 Juli 2011

Terkait tudingan bahwa dirinya mempunyai hubungan dengan wartawan-wartawan News of the World, kepala Scotland Yard mengundurkan diri. Kepolisian Inggris juga dikritik tidka maksimal dalam upaya penyelidikannya.

https://p.dw.com/p/11yyw
Sir Paul Stephenson
Sir Paul Stephenson mengundurkan diri dari Scotland YardFoto: picture alliance/dpa

Skandal penyadapan di Inggris yang semakin meruncing menyebabkan pengundurandiri kepala kepolisian London Paul Stephenson. Inilah tema yang disorot berbagai harian dunia kali ini. Harian kiri Inggris Independent dalam tajuknya menulis: Pengunduran diri Paul Stephenson menunjukkan hubungan erat, untuk tidak mengatakan hubungan persaudaraan, antara perusahaan penerbitan “News International“ dan kepolisian. Harian-harian ini harus dibuat bertanggung jawab, jika mereka melangkahi batas merah legalitas dalam pencarian rahasia. Tetapi kita juga tidak boleh melihat secara berlebihan pengaruh perbuatan sekelompok wartawan dan editor ke seluruh penjuru negara ini. Tidak semua orang di negara ini membaca harian-harian milik Murdoch. Tetapi masalahnya berbeda kalau menyangkut kepolisian. Kepolisian yang jujur dan tidak bisa disuap merupakan salah satu fondasi sebuah masyarakat. Tanpa ini sebuah pemerintahan demokratis tidak bisa tumbuh.

Skandal di Inggris ini juga dikomentari oleh harian Italia La Repubblica. Harian liberal yang terbit di Roma ini menulis: Scotland Yard. Nama ini dulu bisa menggambarkan hal yang berfungsi paling baik di Inggris cukup dengan satu kata. Sebuah mitos para detektif yang bersemangat, polisi yang sabar, yang bekerja efektif dan tidak bisa disuap. Tetapi sekarang nama ini tidak cukup lagi. Skandal penyadapan ini telah mengorbankan salah satu tokoh terpentingnya: Sir Paul Stephenson. Apa yang diketahui lelaki ini, yang sejak 2009 memimpin Scotland Yard dan mau disogok liburan mewah oleh mantan wakil direktor sebuah tabloid yang ahli dalam menyadap pembicaraan orang? Dalam skenario terbaiknya, ia hanyalah seorang yang naïf. Dan dalam skenario terburuk, Stephenson adalah seorang kaki tangan yang kerja suka rela. Satu hal jelas: skandal ini masih akan memakan korban lainnya.

Tema yang sama juga dikomentari oleh harian Perancis La République des Pyrénées. Harian yang terbit di selatan Perancis ini berkomentar: Di London ada banyak tokoh yang jatuh. Minggu malam pemimpin Scotland Yard, Paul Stephenson, mengundurkan diri dari jabatannya. Ia dicurigai bersembunyi dalam kubu yang sama dengan Murdoch. Di Perancis masih sulit menilai besarnya gempa bumi yang sedang terjadi di Inggris. Bahkan jatuhnya imperium media News Corp., yang dibangun oleh Rupert Murdoch, sekarang terlihat memungkinkan. Sekarang para politisi Inggris dan Amerika tidak lagi menghindar untuk mempertanyakan kekuasaan besar imperium Murdoch dan untuk menuntut penutupannya. Raksasa ini kini bergoyang. Apakah ia akan jatuh?

PM Rusia Vladimir Putin
PM Rusia Putin batal mendapat penghargaan QuadrigaFoto: AP

Sementara itu tema yang juga dikomentari oleh harian-harian internasional lainnya adalah dibatalkannya penyerahaan penghargaan HAM Quadriga dari Jerman bagi PM Rusia Vladimir Putin. Harian Rusia Moskowski Komsomolez menulis dalam tajuknya: Negara yang sangat dicintai oleh perdana menteri tersayang kita, sekarang memberi pukulan menyakitkan kepada Vladimir Putin yang cinta diri sendiri. Siapa yang menilai situasi ini secara obyektif, harus mengakui bahwa pembatalan penyerahan penghargaan ini tidaklah lebih dari sebuah angin ribut di gelas air minum. Tetapi skandal ini juga merupakan sebuah pengingat yang tidak perlu dari barat, bagaimana mereka memperlakukan “pemimpin nasional” kita. Karena itu, satu-satunya kemungkinan reaksi yang masuk akal dari para penguasa Rusia terhadap keputusan Jerman untuk tidak memberikan penghargaan Quadriga ini adalah ketidakpedulian yang demonstratif.

Harian Polandia Gazeta Wyborcza juga mengomentari keputusan panitia Quadriga untuk tidak memberikan penghargaan ini kepada PM Putin. Harian ini menulis: Skandal terkait dengan penghargaan Quadriga telah menunjukkan, bahwa Putin, kalau akhirnya ia kembali ke Kremlin, tidak akan berhasil memenuhi tugas terpenting yang dipercayakan oleh kaum elit Rusia kepadanya. Anggota-anggota pemerintahan, para agen dinas rahasia dan pegawai negeri berbagai tingkat, sekarang ingin membawa lari uang mereka ke surga-surga pajak, ingin mengesahkan bisnis dan aset-aset mereka di negara-negara Eropa yang solid atau bahkan di Amerika Serikat yang sebenarnya mereka benci. Mereka ingin menjadi anggota “klub pria-pria gentleman”, dibanding selalu dilihat sebagai orang kaya baru, yang hanya bisa menyembuhkan sifat mindernya dengan barang-barang mewah. Kejadian Quadriga ini telah menunjukkan, bahwa Putin tidak bisa menolong kaum elit Rusia ini dengan citra buruknya di dunia barat. Presiden Medvedev sebenarnya lebih berguna, karena ia pasti akan mendapat penghargaan ini.

Anggatira Gollmer/dpa/afp
Editor: Hendra Pasuhuk