1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

141011 Fox Rücktritt

14 Oktober 2011

Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mengundurkan diri Jumat (14/10), setelah tekanan kuat dari parlemen Inggris. Fox dituduh melakukan nepotisme.

https://p.dw.com/p/12sNU
Liam FoxFoto: picture-alliance/ dpa

"Perburuan musang“ demikian istilah yang dipergunakan pers Inggris belakangan ini tentang terungkapnya kasus-kasus seputar Menteri Pertahanan Liam Fox. Sejak akhir pekan lalu tiada ada hari tanpa topik aktual baru tentang terungkapnya berbagai aktivitas lobi, kemitraan pribadi, kepentingan bisnis dan politik konservatif kanan di Kementerian Pertahanan.

Liam Fox menarik seorang pria ke lingkungan terdalam kementerian pertahanan yang sama sekali tidak memiliki fungsi apakah sebagai pakar pertahanan ternama atau mantan militer. Melainkan hanya sekedar teman pribadi yang menjadi saksi dalam pernikahan Fox beberapa tahun lalu. Dan terutama pria ini, Adam Werrity, tidak memiliki fungsi apapun apakah itu di parlemen, di pemerintahan bahkan di kementrian sekalipun. Tapi dalam kartu namanya Werrity tercantum sebagai penasihat menteri.

Ia adalah tokoh penuh rahasia besar yang menemani lawatan Fox sejak memasuki jabatannya satu setengah tahun lalu. Apakah itu ke Dubai, dalam pembicaraan dengan wakil pemerintahan, ke Sri Lanka, ke Iran, ke Amerika Serikat, dalam pertemuan dengan jenderal-jenderal tinggi. Di mana ada Fox, di situ juga ada Werrity.

Hubungan aneh ini melanggar peraturan bisnis kementerian. Di sini seorang pria biasa tanpa jabatan memiliki akses ke informasi paling rahasia dan memiliki pengaruh tanpa pengawasan. Demikian kritik pihak oposisi di Parlemen Inggris pekan ini. Dan Fox menyampaikan permohonan maaf secara setengah hati "Saya menerima bila meninjau kembali bahwa saya seharusnya melakukan pemisahan transparan antara tindakan pemerintah, kepentingan partai politik dan pribadi. Saya memikul tanggung jawab itu secara pribadi."

PM Cameron Sempat Bela Fox

Dari kubu konservatif sayap kanan Fox mendapat dukungan dan Perdana Menteri David Cameron juga membela rekan separtainya itu, "Liam Fox memiliki prestasi kerja sangat baik di kementerian pertahanan, berhasil menata kembali anggaran, dan membawa kesuksesan di Libya." Perdana Menteri Inggris itu menolak segala tuntutan pengunduran diri Fox, dan ingin menunggu laporan pejabat tinggi pemerintah yang bertanggung jawab untuk hal itu.

Namun akhirnya hal itu tidak penting lagi, karena harian Inggris Times Jumat (14/10) berhasil menelusuri asal-usul dana tersebut dan memberi jawaban untuk pertanyaan, siapa yang membayar teman akrab sang menteri pertahanan. Dijelaskan Fraser Nelson dari majalah konservatif The Spectator: "Kami menganggap bahwa A. Werrity dibiayai oleh pemberi dana besar konservatif. Kini terungkap bahwa ia setidaknya sebagian dibayar oleh perusahaan senjata, ini tidak dapat diterima."

Selain itu dana untuk penasihat rahasia berasal dari tokoh penghubung dengan haluan neo konservatif di Amerika Serikat dan seorang wakil lobi pro-Israel. Itu waktu paling tepat untuk mundur, kata tokoh oposisi dari Partai Buruh Kevin Jones: "Pemerintah memiliki aturan dan ada standar untuk menteri. Fox tidak menepati haluan-haluan ini dan melanggar peraturan." Sementara itu Perdana Menteri David Cameron menyampaikan, ia menyesali mundurnya sang menteri pertahanan.

Barbara Wesel/Dyan Kostermans

Editor: Luky Setyarini