1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Strategi Baru Misi PBB di Suriah

7 Juli 2012

Sekretaris jenderal PBB Ban Ki Moon mengusulkan perubahan strategi misi di Suriah. Lebih sedikit pengamat militer dan lebih banyak penugasan politik. Dia juga menuntut dilaksanakannya resolusi.

https://p.dw.com/p/15TKX
Foto: Reuters

Ban Ki Moon mengusulkan solusi konflik Suriah yang mengutamakan upaya politik. Misi pengamat tidak bersenjata UNSMIS hendaknya diperpanjang dan difokuskan di ibukota Damaskus, yang lebih aman ketimbang kawasan bergolak. "Dari ibukota Suriah itu, pra petugas PBB dapat mendukung dialog di berbagai provinis", kata sekjen PBB itu.

Ban juga mengimbau Dewan Keamanan untuk bertindak. "Jika dewan tertinggi PBB itu mendukung rencana perdamaian dari utusan khusus Kofi Annan, juga harus siap memaksakan penerapannya". Sejauh ini Rusia dan Cina yang merupakan anggota Dewan Keamanan dengan hak veto, selalu menghambat diterbitkannya resolusi yang mengecam rezim di bawah presiden Bashar Al Assad.

Dengan haluan baru strateginya sekjen PBB itu hendak menggaris bawahi, bahwa tanpa landasan bersama dan tanpa kepercayaan politik, misi untuk menghantikan aksi kekerasan di Suriah akan gagal. Dewan Keamanan akan menggelar sidang Rabu (11/07) membahas kelanjutan misi monitoring di Suriah yang akan habis mandatnya tanggal 20 Juli.

Saat ini PBB mengirim 300 anggota tim monitoring Suriah, untuk memantau ditaatinya kesepakatan perdamaian sesuai rencana 6 poin dari Kofi Annan. Pimpinan tim monitoring Suriah, mayor jenderal Robert Mood dari Norwegia, Kamis (05/07) sudah melaporkan, misinya tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya sebelum disepakati gencatan senjata. Ia juga mengatakan, akai kekerasan di Suriah memasuki tingkatan yang tidak terbayangkan lagi.

AS(rtr,ap,dpa)