1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ke Luar Negeri Dengan Beasiswa DAAD

Gerhard Brack3 Agustus 2013

Lembaga pertukaran mahasiswa Jerman DAAD memberikan beasiswa kepada mahasiswa Jerman untuk belajar satu tahun di luar negeri.

https://p.dw.com/p/19Iq9
Fotolia #45754627 © Dan Kosmayer - Fotolia.com
Studium AuslandssemesterFoto: Fotolia

Fakultas arsitektur di Universitas Teknik München terletak dekat Musium Mesir. Dari atas gedung fakultas, orang bisa memandang sampai ke bagian kota tua München. Para mahasiswa arsitektur bisa melempar pandangan lebih jauh lagi. Sebab dalam program studi arsitektur, mahasiswa harus kuliah selama satu tahun di luar negeri. Untuk program itu, Universitas Teknik München bermitra dengan enam universitas di luar negeri.

Maximiliane Hurnaus sempat kuliah selama satu tahun di National University of Singapore. "Ini pengalaman yang bagus, mengenal kebudayaan yang sangat lain", katanya. Selama berada di luar negeri, dia mendapat beasiswa dari lembaga pertukaran mahasiswa DAAD. Programnya dinamakan Beasiswa Bachelor plus.

Maximiliane bersyukur bisa mendapat kesempatan belajar di luar negeri. Dengan beasiswa DAAD, dia juga sempat berkunjung ke beberapa tempat di Asia Tenggara. Dia mempelajari metode membangun rumah tradisional di Kamboja dan Vietnam.

Prestasi dan Kemampuan Bahasa

"Siapa yang ingin mendapat beasiswa dari program Bachelor plus harus punya kemampuan bahasa asing dan harus punya prestasi bagus", kata Yolande Hogendoorn, pengurus kerjasama luar negeri di Fakultas Arsitektur München. Dia sendiri pernah studi di Singapura. Mereka yang belajar di luar negeri harus bisa hidup di lingkungan yang asing dan harus mampu mengikuti kuliah dengan baik, ujarnya.

Ada sekitar 180 mahasiswa arsitek München saat ini yang mengikuti kuliah di luar negeri. Hanya 12 mahasiswa mendapat beasiswa Bachelor plus. Dominik Buhr yang berusia 27 tahun mengambil kuliah satu tahun di University of Queensland di Australia. Dia mengaku beasiswa itu sangat membantu. Apalagi biaya hidup di Australia sangat tinggi.

Masa belajar di luar negeri sangat bermanfaat. "Orang punya wawasan yang lebih baik dan tidak melihat dunia hanya dari kacamata Jerman," kata Dominik. Juga dalam bidang studi arsitektur, ia bisa mengenal cara orang membangun gedung di kawasan yang punya iklim sangat berbeda dengan Jerman.

Wawasan Baru

Tim Knebel, 24 tahun, kuliah satu tahun di Universitas Teknik Haifa di Israel. Dia mengaku banyak belajar tentang budaya dan cara orang bergaul. Dia sangat terkesan dengan keragaman budaya. Maximiliane Hurnaus mebenarkan hal itu. "Di Singapura ada orang Hindu, Muslim, Kristen dan Budha. Semua hidup sesuai budayanya. Tidak ada yang terganggu, mereka bisa mengaturnya."

Ini adalah salah satu tujuan program Bachelor plus dari DAAD. Masa studi di luar negeri terutama untuk memperluas wawasan dan melihat cara kerja masyarakat di negara lain. Program Ini cukup berhasil, kata Frank Petzold, Profesor Arsitektur dan Informatika. Mahasiswa bisa menimba pengalaman, terutama dari negara-negara berkembang di Amerika Selatan dan di Asia. Ia menambahkan, kegiatan pembangunan saat ini makin internasional, juga bagi para arsitek Jerman.