1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sudan dan Sudan Selatan Upayakan Dialog

28 Maret 2012

Pertempuran antara Sudan dengan Sudan Selatan resahkan masyarakat internasional. Kedua pihak diminta segera berdialog dan akhiri bentrokan bersenjata.

https://p.dw.com/p/14TQi
ARCHIV - Ein Handout der African Union-United Nations Hybrid Operation in Darfur (UNAMID) zeigt einen bewaffneten Sudanesen am 19.05.2011 nahe Kuma Garadayat, einem Dorf in North Darfur im Sudan. Vieles deutet auf ein unruhiges Jahr auf dem schwarzen Kontinent hin. Schließlich sollen auch in etwa 30 Wahlen über neue Parlamente und Präsidenten entschieden werden. Allerdings ist der Konflikt in Darfur von einer Befriedung weit entfernt. Foto: Albert Gonzales Farran/epa/Handout Editorial Use Only No Sales (Zu dpa-Korr.: «Afrika vor Umbrüchen» vom 20.12.2011) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Foto: picture alliance / dpa

Pejabat senior Sudan dan Sudan Selatan akan bertemu Kamis (29/03) di Addis Abeba. Menurut keterangan resmi kedua pihak, pertemuan di ibukota Ethiopia tersebut diharapkan dapat menghindari perang lebih besar dan jatuhnya korban jiwa menyusul serangan udara dan pertempuran di perbatasan kedua negara yang terjadi tiga hari terakhir ini.

Pejabat urusan luar negeri Sudan, Rahamatalla Mohammed Osman mengatakan ia berada di Addis Abeba "untuk mewakili negaranya dalam negosiasi, dengan harapan menjaga keamanan sepanjang perbatasan."

Pejabat Sudan Selatan, Pagan Amum mengatakan, ia akan bertolak ke Ethiopia untuk sebuah pembicaraan yang dimediasi Uni Afrika, guna menghentikan konflik agar jangan sampai memuncak menjadi perang.

Pertemuan itu dijadwalkan sebelum pertempuran pecah Senin (26/03). Jurubicara pemerintah Sudan Selatan menyatakan Selasa (27/03), pesawat Sudan pada hari Senin (26/03) menjatuhkan sedikitnya tiga bom di dekat ladang minyak, di kawasan yang menjadi topik sengketa kedua negara Sudan.

An oil worker turns a spigot at an oil processing facility in Palouge oil field in Upper Nile state February 21, 2012, following a dispute with Sudan over transit fees. South Sudan will refuse do to any business in the future with oil trader Trafigura if it is proven that the firm bought oil from neighbouring Sudan in the knowledge that the cargo was seized southern crude, its oil minister told Reuters. Picture taken February 21, 2012. REUTERS/Hereward Holland (SOUTH SUDAN - Tags: ENERGY POLITICS BUSINESS)
Kawasan Sudan Selatan kaya minyak bumiFoto: Reuters

Baik pemerintah Sudan di Khartoum maupun pemerintah Sudan Selatan di Juba, masing-masing saling menuduh, pihak lainnya yang memulai pertempuran di kawasan perbatasan yang kaya minyak tersebut. Konflik itu merupakan yang terhebat sejak Sudan Selatan menyatakan kemerdekaannya dari pemerintah di Khartoum Juli 2011.

Seruan Internasional untuk Segera Hentikan Bentrokan

Pejabat tinggi urusan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton menyatakan kecemasan mendalamt terkait aksi militer hebat antara Sudan dan Sudan Selatan, negara yang baru terbentuk 8 bulan lalu. Serangan bom dan bentrokan senjata beberapa hari ini „adalah eskalasi berbahaya dalam situasi yang sudah tegang.“ Demikian dikatakan jurubicara Ashton Rabu (28/03) di Brussel.

Ashton meminta para pihak yang berkonflik untuk „sangat menahan diri“ dan mendesak dihentikannya semua operasi militer di kawasan perbatasan. Baru 20 Maret lalu di Brussel, Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir menegaskan kesediaannya untuk berbicara dengan Presiden Sudan, Omar al Bashir.

Infografik Karte Sudan: Fakten und Zahlen --- DW-Grafik: Steinmetz/Pock 2011_01_31-Nord-Süd-Konflikt-im-Sudan-ENG
Peta dan data mengenai Sudan

Sementara itu pemerintah Amerika Serikat dalam pernyataanya juga mendesak kedua pihak untuk belajar menahan diri. “Hanya dengan hubungan langsung dan negosiasi seputar isu-isu mendasar dan manajemen perbatasan, Sudan dan Sudan Selatan dapat menghindari pertempuran selanjutnya, menciptakan kerjasama ekoomi yang diperlukan serta hidup berdampingan secara damai.” Demikian pernyataan Gedung Putih.

Kostermans/dpa/afp/ap

Editor: Setiawan