1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suriah Bebaskan 60 Tahanan Perempuan

24 Oktober 2013

Pihak berwenang Suriah membebaskan 60 tahanan perempuan, dalam rangka kesepakatan pembebasan tahanan tiga arah, di tengah berkecamuknya perang saudara di negara tersebut.

https://p.dw.com/p/1A5ag
Foto: Reuters

Sementara itu, listrik dilaporkan telah kembali menyala di Damaskus, beberapa jam setelah pemadaman listrik yang menyebabkan ibukota negara itu dan beberapa tempat lainnya mengalami kegelapan.

Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di London, hari Kamis (24/10) mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah membebaskan para tahanan perempuan itu, dua hari terakhir. Masih belum ada komentar maupun detail dari para pejabat Suriah terkait siapa saja dan di mana para perempuan itu kini berada.

Kesepakatan rumit

Kelompok HAM itu mengatakan bahwa pembebasan itu merupakan bagian dari kesepakatan yang rumit mengenai pertukaran tahanan yang pekan lalu dimediasi oleh Qatar dan pemerintah Palestina. Dalam kesepekatan itu, kelompok pemberontak membebaskan Sembilan Muslim Syiah asal Libanon, sementara dua milisi Libanon secara simultan membebaskan dua pilot Turki.

Para pejabat Libanon mengatakan bahwa bagian ketiga dari kesepakatan itu menyerukan kepada pemerintah Suriah untuk membebaskan sejumlah perempuan yang ditahan, sebagai kompensasi tuntutan kelompok pemberontak.

Keterlibatan Libanon, Suriah, Turki. Qatar dan otoritas Palestina dalam kesepakatan itu menggambarkan meluasnya konflik Suriah, yang kini sudah memasuki tahun ketiga dan telah menyapu luas negeri itu.

Krisis Suriah dimulai pada Maret 2011, saat demonstrasi damai menuntut pengunduran diri presiden Assad, secara perlahan berubah menjadi sebuah gerakan pemberontakan bersenjata dan kemudian meledak menjadi sebuah perang saudara. Lebih dari 100.000 orang tewas terbunuh dalam konflik, sementara dua juta lainnya mengungsi ke luar negeri.

Listrik mati

Di Damaskus, listrik secara perlahan kembali menyala paling tidak di beberapa bagian kota pada Kamis pagi, setelah pemadaman menyapu seluruh ibukota dan sejumlah tempat lainnya, satu hari sebelumnya.

Kantor berita milik pemerintah Suriah, mengutip Menteri Kelistrikan, Imad Khamis, mengatakan pemerintah berencana akan menyalakan kembali listrik dalam waktu 48 jam. Pemerintah menyalahkan serangan para pemberontak yang dikatakan telah merusak pipa gas yang memasok bahan bakar untuk pembangkit listrik di selatan Suriah.

Masih belum jelas tentang seberapa luas pemadaman akan terjadi. Damaskus dan wilayah selatan Suriah telah beberapa kali dilanda pemutusan listrik selama perang saudara merobek negeri itu. Sementara keadaan lebih parah di banyak tempat yang dikuasai kelompok pemberontak, yang telah berbulan-bulan hidup tanpa listrik.

ab/hp (afp,ap,rtr)