1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suriah "Janji" ke Annan Untuk Damai

11 April 2012

Utusan PBB dan Liga Arab Kofi Annan mengatakan, pemerintah Suriah menjanjikan gencatan senjata kepadanya. Namun, serangan terus berlangsung.

https://p.dw.com/p/14bl6
Foto: dapd

Kofi Annan mengatakan, ia mendapat jaminan dari pemerintah Suriah, bahwa mereka akan menghormati kesepakatan gencatan senjata yang akan berlaku Kamis (12/4). Dalam konferensi pers di Teheran, Annan menambahkan situasi di Suriah akan "membaik" hari Kamis (12/4), jika semua pihak menghormati akhir batas waktu dimulainya pelaksanaann gencatan senjata yang tertera dalam rencana perdamaian yang dirancangnya.

Walau menerima rencana tersebut, Suriah mengabaikan satu poin dari tuntutan Annan. Yakni, semua pasukan pemerintah harus mulai ditarik dari pusat-pusat demonstrasi sejak Selasa lalu (10/4). Pemerintah Suriah mengatakan, mereka ingin jaminan tertulis dari pihak oposisi, bahwa mereka juga akan meletakkan senjata.

Annan tengah berada di Iran untuk mengumpulkan dukungan di kawasan tersebut bagi rencananya untuk Suriah. Setelah bertemu menteri luar negeri Iran Ali Akbar Salehi, Annan menuntut dukungan Iran, karena "aksi militer lanjutan dalam konflik akan semakin membahayakan." Menurutnya, pihaknya dan tuan rumah sepakat untuk mencari "solusi damai atas konflik di Suriah."

Ali Akbar Salehi Kofi Annan
Ali Akbar Salehi dan Kofi AnnanFoto: dapd

Sementara Salehi menegaskan, Iran ingin perubahan dalam bentuk apapun di Suriah terjadi di bawah kepemimpinan Presiden Bashar al Assad. "Iran mendukung keinginan warga di Suriah untuk kebebasan. tapi kami juga yakin bahwa perubahan harus dilakukan melalui dialog antara rakyat dan pemerintahan saat ini", ujar Salehi. "Kami menentang turut campur pihak asing dan tuntutan akan pergantian kekuasaan. Ini perbedaan pandangan kami dengan beberapa negara di kawasan ini dan negara-negara barat."

Salehi juga memperingatkan akan terjadinya "vakum kekuasaan" di Suriah, jika Assad digulingkan. Ia menyambut rencana perdamaian Annan yang tidak menuntut digantikannya posisi Assad. Iran terus mendukung rezim Assad selama protes anti pemerintah berlangsung. Namun, Iran membantah tuduhan negara barat, bahwa mereka menyuplai Suriah dengan senjata untuk membantu Damaskus menjalankan aksi kekerasan terhadap pemberontak.

Vidi Legowo-Zipperer (afp, dpa, ap)