1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suriah Sesali Penembakan Pesawat Turki

3 Juli 2012

Presiden Suriah menyatakan penyesalan atas insiden penembakan pesawat Turki, yang menambah ketegangan dengan negara tetangga Suriah tersebut.

https://p.dw.com/p/15QHz
Syria's President Bashar al-Assad speaks to the new government in Damascus in this handout photo distributed by Syrian News Agency (SANA) June 26, 2012. Al-Assad issued a decree to form a new government on Saturday, shaking up many cabinet posts but keeping the heads of the interior, defence and foreign ministries, state television reported. REUTERS/SANA/Handout (SYRIA - Tags: POLITICS) FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS
Presiden Suriah Bashar AssadFoto: REUTERS

Presiden Suriah, Bashar al Assad menyesali penembakan pesawat angkatan udara Turki yang dilakukan militer Suriah, 22 Juni lalu. Itu dikatakannya dalam wawancara dengan harian Turki, Cumhuriyet, yang dipublikasikan Selasa (03/07).

Menampik Tuduhan

Assad menerangkan, jet tipe F-4 milik Turki tersebut terbang di koridor udara yang di masa lalu tiga kali digunakan angkatan udara Israel. Ia menegaskan menyesali sepenuhnya insiden tersebut, yang menambah ketegangan antara dua negara yang dulunya bersekutu.

Presiden Suriah itu menampik tuduhan Turki, bahwa militernya menembak pesawat Turki yang sedang mengadakan misi pelatihan di atas Laut Tengah dengan sengaja. "Sebuah negara yang sedang berperang selalu mengambil langkah seperti ini. Pesawat itu terbang sangat rendah dan ditembak oleh satuan anti serangan udara, yang menyangka jet tersebut milik Israel, yang sudah pernah menyerah Suriah tahun 2007." Demikian Assad.

Ia mengambahkan, tentara yang melakukan penembakan tidak memiliki radar, sehingga tidak dapat mengetahui negara asal pesawat tersebut.

Tanpa Peringatan

Assad menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga dua pilot Turki yang berada dalam pesawat yang ditembak. Sejauh ini, jenazah kedua pilot itu belum ditemukan. "Jika pesawat tersebut ditembak di wilayah penerbangan internasional, seperti dinyatakan oleh pemerintah Turki, kami tidak akan ragu untuk meminta maaf." Demikian dinyatakan Assad

Penembakan jet milik Turki itu dikutuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sementara kecaman pemerintah di Ankara semakin tajam terhadap Suriah. Menurut pemerintah Turki, militer Suriah menembak jet milik angkatan udaranya di wilayah penerbangan internasional, tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu.

ML/afp/dpa