1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suriah Tarik Seluruh Aset dari Negara Arab

28 November 2011

Pemerintah Suriah telah menarik hampir semua aset milik mereka dari Negara-negara Arab. Langkah ini diambil setelah Liga ASrab menjatuhkan sanksi ekonomi bagi negara tersebut.

https://p.dw.com/p/13IYH
Puluhan ribu pendukung Presiden Assad memprotes sanksi ekonomi Liga ArabFoto: picture-alliance/dpa

Menteri Luar Negeri Walid Muallem, hari Senin (28/11) mengatakan itu sehari setelah Liga Arab menjatuhkan sanksi atas Damaskus karena mengabaikan seruan untuk menghentikan kekerasan. “Saya yakinkan anda bahwa kami telah menarik 95 atau 96 persen asset milik Suriah (dari Negara-negara Arab-red)” kata Muallem dalam sebuah konferensi pers sambil menambahkan “Kami harus melindungi kepentingan rakyat kami”.

Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Suriah, sehari setelah Liga Arab menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Damaskus, atas kekerasan yang masih terus terjadi di Negara itu.

Muallem dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh televisi itu mengatakan bahwa, pemerintah telah melakukan segala upaya untuk keluar dari krisis. Keputusan Liga Arab untuk memberlakukan sanksi ekonomi pada negara telah menutup upaya untuk mencapai kesepakatan mengakhiri kekerasan yang telah terjadi selama delapan bulan di Negara itu. “Kemarin, dengan keputusan yang telah mereka ambil, mereka (Liga Arab-red) telah menutup jendela itu” kata Muallem.

Hari Senin (28/11), puluhan ribu orang turun ke jalan di Suriah. Mereka adalah pendukung Presiden Bashar al-Assad. Mereka mengibarkan bendera Suriah dan bendera dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Rusia dan Cina, yang selama ini menjadi sekutu rezim Assad. Demonstran memadati bagian tengah ibukota Damaskus.

Mereka meneriakkan slogan yang menyanjung Assad sambil membawa foto raksasa sang Presiden yang telah berkuasa selama sebelas tahun di negeri itu. “Rakyat ingin Bashar al-Assad…Kami adalah rakyatmu, Bashar” teriak para demonstran “Kami mencintaimu, kami mencintaimu”.

Media resmi milik pemerintah Suriah melaporkan bahwa demonstrasi besar juga terjadi di Alepo yang merupakan kota terbesar kedua, serta kota lain seperti Hasake, Raqqa serta Deir Ezzor. Televisi pemerintah itu juga menayangkan gambar demonstran yang mengecam Liga Arab dan menggambarkan sanksi itu sebagai alat untuk mengimplementasikan rencana Barat dan Amerika terhadap Suriah.

Liga Arab, akhirnya menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Suriah setelah pemerintah Negara itu mengabaikan seruan untuk menghentikan kekerasan. Pemerintah yang berkuasa di Suriah menolak memberi ijin masuk bagi ratusan pengamat hak asasi manusia dan perwakilan Liga Arab untuk melihat dan menyelidiki secara langsung apa yang terjadi di negara itu.

Delapan bulan terakhir, demonstrasi besar terjadi di Suriah, menuntut agar Presiden Bashar al-Assad mundur dari jabatannya. Namun aksi itu dibalas oleh rejim Assad dengan menggunakan kekerasan yang menewaskan ribuan orang.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk