1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suriah Tolak Tuduhan Turki

13 Mei 2013

Setelah aksi serangan bom di perbatasan Turki-Suriah, ketegangan antara kedua negara meningkat. Jerman dan negara-negara Eropa bingung menghadapi Suriah.

https://p.dw.com/p/18Ws5
Officials work on one of the scenes of the twin car bomb attacks in the town of Reyhanli near the Turkish-Syrian border May 12, 2013. refugees. REUTERS/Umit Bektas
Turki ReyhanliFoto: Reuters

Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu berada di Berlin ketika terjadi serangan bom mobil di kota perbatasan Reyhanli hari Sabtu (11/05). Serangan iu menewaskan sedikitnya 46 orang. 140 orang cidera. Davutoglu menyebut serangan itu sebagai tindakan teroris barbar. Davotoglu menerangkan, masyarakat internasional ikut bertanggung jawab atas perkembangan ini karena tidak berusaha meredam konflik di Suriah.

Turki menyatakan sudah menahan sembilan tersangka. Para tersangka berasal dari Turki, namun dalang aksi tersebut berada di Suriah, demikian disebutkan. Pemerintah Turki mengancam akan melakukan langkah balasan atas serangan itu. Ankara menuduh milisi pendukung rejim Suriah mendukung aksi para pembom mobil.

Tapi pemerintah Suriah menolak tuduhan Turki. Menteri Informasi Suriah Omran al Zohbi mengatakan: ”Suriah tidak melakukan dan tidak akan pernah melakukan aksi semacam itu, karena nilai-nilai dasar kami tidak membolehkannya.”

Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maiziere melihat perkembangan suram setelah serangan bom di Turki, ia memperingatkan semua pihak agar tidak melakukan langkah militer sepihak terhadap Suriah, karena langkah itu bisa sangat berbahaya.

”Intervensi militer sangat rumit dan akan memakan banyak korban”, kata de Maiziere. Di lain pihak ia mengakui sudah putus asa dan kehabisan akal menghadapi perkembangan di Suriah. Upaya Amerika Serikat dan Rusia menggelar konferensi Suriah ditanggapi de Maiziere sebagai sebuah harapan, ”tapi tidak lebih dari itu”.

Sembilan Orang Ditahan

Polisi Turki saat ini sudah menahan sembilan tersangka. Menurut media di Turki, para tersangka berasal dari pecahan kelompok radikal kiri. Aparat keamanan Turki menuduh para pelaku melakukan koordinasi dengan dinas rahasia Suriah.

Media Turki mengutip Wakil Perdana Menteri Besir Atalay yang mengatakan bahwa semua yang ditahan adalah warganegara Turki. Sebagian dari mereka sudah mengakui perbuatannya. Menurut Menteri Dalam Negeri Muammer Guler, yang ditahan termasuk perencana serangan bom mobil itu. Ia mengatakan, bahan peledak diselundupkan dari Suriah kemudian disembunyikan di mobil Turki.

Para tersangka yang ditahan terlibat dari operasi pengintaian lokasi, sampai penyediaan mobil untuk aksi tersebut. Aparat keamanan masih memburu tersangka lain. Menurut keterangan polisi, serangan teror itu dilakukan oleh kelompok yang punya hubungan dekat dengan rejim Assad dan dinas rahasia Suriah.

Turki sejak awal konflik di Suriah mengecam pemerintahan Bashar al Assad yang menindas aksi protes dengan kekerasan. Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu dalam kunjungannya ke Jerman hari Minggu (12/05) menyatakan: ”Serangan ini menunjukkan bagaimana sebuah percikan kecil berkembang menjadi api yang besar jika komunitas internasional berdiam diri dan Dewan Keamanan PBB tidak mampu bertindak.”

Turki adalah anggota NATO. Perdana Menteri Turki Erdogan minggu ini akan melakukan pertemuan dengan Presiden AS Barack Obama di Washington.

HP (dpa, afp,.rtr)