1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Live TV
Video
Fokus
Pemilu 2024InovatorEcoFrontlines

Suu Kyi Bertemu Kelompok Etnis Karen

8 April 2012

Pimpinan oposisi Myanmar Suu Kyi bertemu dengan kelompok pemberontak Karen. Pertemuan ini bagian dari upaya solusi berbagai konflik etnis di Myanmar.

https://p.dw.com/p/14ZaP
epa03175338 Myanmar democracy leader Aung San Suu Kyi (L) is joined by Naw Si Pho Ra Sein (R), General Secretary of the Karen National Union (KNU), as they brief journalists after their meeting at Suu Kyi's residence in Yangon, Myanmar, 08 April 2012. Myanmar's democracy icon Aung San Suu Kyi on 08 April met with leaders of the six-decades-old Karen insurgency with whom she said she shared a common vision for achieving peace. Suu Kyi held two hours of talks with Karen National Union (KNU) general secretary Naw Si Pho Ra Sein, also a woman, at Suu Kyi family compound in Yangon. Naw Si Pho Ra Sein came to Yangon for the first time on 06 April to continue peace talks with the Myanmar government to find a political solution to end their insurgency which began in 1948. EPA/NYEIN CHAN NAING +++(c) dpa - Bildfunk+++
Suu Kyi dan Si Pho Ra SeinFoto: picture-alliance/dpa

Pemenang hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Minggu (08/04) menemui wakil-wakil pemberontak etnis Karen. Di Yangun pimpinan oposisi Myanmar Suu Kyi berbicara sekitar dua jam dengan enam pimpinan Perhimpunan Nasional Karen KNU. Sekretaris Jenderal KNU Si Pho Ra Sein, pada akhir pertemuan menyebut "hasil penting", yang dapat memajukan perdamaian nasional.

Pemerintah junta militer Myanmar saat ini berusaha melakukan perdamaian dengan kelompok pemberontak. Sabtu (07/04) Presiden Thein Sein untuk pertama kalinya berdialog langsung dengan wakil-wakil kelompok Karen. Tokoh demokratis Myanmar Suu Kyi sendiri, lama menjadi tahanan politik. Tanggal 1 April 2012 untuk pertama kalinya ia meraih kursi di parlemen.

Delegates from the Karen National Union (KNU) and Myanmar government's Union Peace Committee members (R) sign agreements during peace talks at Sedona hotel in Yangon April 6, 2012. Myanmar's government started talks on Friday towards a political agreement with one of the world's oldest rebel armies, marking one of the biggest steps taken by the country's civilian rulers after decades of conflict with ethnic minority insurgents.The talks with the Karen National Union (KNU) were the beginning of the second stage of a three-phase plan outlined by the year-old government towards "everlasting peace" with all of its ethnic minority rebel groups. REUTERS/Soe Zeya Tun /eingestellt fab
Delegasi etnis Karen dan pemerintah MyanmarFoto: reuters

DK/afp/dpa

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Myanmar's President Thein Sein (2nd L) shakes hands with peace group Karen National Union (KNU)'s Naw Si Pho Ra Sein (2nd R), KNU General Secretary Mutu Saipo (3rd R) and other members in Thein Sein's private farm house in Naypyitaw April 7, 2012. REUTERS/Stringer (MYANMAR - Tags: POLITICS)

Presiden Myanmar Bicara Langsung dengan Pemberontak

Presiden Myanmar Bicara Langsung dengan Pemberontak

Setelah kemenangan pihak oposisi di Myanmar, Presiden Thein Sein lakukan pembicaraan langsung dengan pihak pemberontak minoritas Karen. (07.04.2012)
7 April 2012

Etnis Minoritas di Myanmar Hadapi Situasi Pelik

Etnis Minoritas di Myanmar Hadapi Situasi Pelik

Semenjak 1989, situasi HAM dan kebebasan beragama di Myanmar semakin buruk. Organisasi HAM menuduh junta militer memburu etnis minoritas yang memeluk agama minoritas. (14.10.2010)
14 Oktober 2010

Warga Minoritas Birma Khawatir Akan Terlupakan

Warga Minoritas Birma Khawatir Akan Terlupakan

Tanda-tanda ketegangan tampak diantara pimpinan militer Myanmar dan oposisi, dan juga dalam hubungannya dengan Barat. Wakil warga minoritas mengkhawatirkan, mereka akan terlupakan. (23.11.2009)
23 November 2009