1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suu Kyi Sempat Hentikan Kampanye di Mandalay

3 Maret 2012

Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi sempat terhenti berpidato pada kampanye pemilu di kota Mandalay akibat gangguan kesehatan, hari Sabtu (3/3)

https://p.dw.com/p/14EV1
Myanmar's pro-democracy leader Aung San Suu Kyi talks to supporters during a campaign stop in Pyar Pon township, Myanmar, Friday, Feb. 17, 2012. (AP Photo/Khin Maung Win)
Aung San Suu KyiFoto: AP

Merasa pusing, pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi yang juga adalah penerima penghargaan Nobel perdamaian menghentikan pidato kampanyenya partai Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) di hadapan sekitar 100.000 pendukungnya yang berkumpul di Mandalay, Myanmar hari Sabtu (3/3). Setelah istirahat sebentar, politisi usia 65 tahun itu kembali ke podium untuk berbicara kepada massa terbesar sejak kampanye digelar di kota kedua terbesar di Myanmar itu.

Suu Kyi kemudian melanjutkan pidatonya yang berlangsung secara keseluruhan sekitar 15 menit. Setelah itu ia kembali ke hotel tempatnya menginap untuk beristirahat. Demikian diungkapkan asistennya Nge Nge yang juga merangkap sebagai dokter pribadi. "Ia sekarang sudah baik. Ia kini beristirahat," tambah Nge Nge.

Dokter lainnya yang juga mendampingi Suu Kyi, Tin Myo Win mengatakan kepada AFP, Suu Kyi baru-baru ini terkena flu. Sejumlah anggota NLD mengatakan, Aung San Suu Kyi merasa cape karena kampanye yang melelahkan dan sempat muntah beberapa kali, sebelum kembali tampil ke podium.

Myanmar's pro-democracy leader Aung San Suu Kyi is greeted by supporters en-route to Kawhmu township, the constituency where she will contest April by-elections, February 11, 2012. Crowds of thousands lined the streets cheering and tooting horns as Myanmar Nobel laureate Suu Kyi hit the campaign trail for the first time on Saturday in a bid to become a lawmaker in the country's parliament. REUTERS/ Soe Zeya Tun (MYANMAR - Tags: POLITICS ELECTIONS)
Aung San Suu Kyi saat kampanye 2012Foto: REUTERS

Suu Kyi imbau untuk lanjutkan dukungan bagi NLD

Dengan jadwal yang cukup ketat, ikon internasional Suu Kyi direncanakan tampil di berbagai panggung kampanye di berbagai pelosok daerah menjelang pemilu parlemen susulan tanggal 1 April mendatang. Selain itu ia juga dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan berbagai tokoh internasional di kota asalnya, Yangon.

Hari Sabtu (3/3) Suu Kyi terbang dari Yangon ke Mandalay. Kepada massa ia mengatakan :"Saya datang ke Mandalay untuk meminta bantuan" untuk memilih partai NLD dalam pemilu. Jika berhasil, ini adalah peluang pertama baginya untuk duduk di parlemen. Selanjutnya Suu Kyi mengatakan bahwa NLD dan pendukungnya telah mengalami berbagai kesulitan, namun dengan dukungan rakyat selama lebih dari 20 tahun, kesulitan-kesulitan itu dapat diatasi. Ia lalu mengimbau untuk melanjutkan dukungan dan tetap percaya kepada NLD.

Meskipun oposisi tidak akan dapat membahayakan mayoritas yang berkuasa saat ini, atau bahkan seandainya mereka dapat meraih ke-48 kursi yang diperebutkan April mendatang, pemilu susulan ini dianggap sebagai ujicoba bagi pemerintah Myanmar yang berkomitmen melakukan reformasi.

Supporters hold signboards to welcome Myanmar's pro-democracy leader Aung San Suu Kyi at Warthinkha village in Kawhmu township, the constituency she will contest in the April by-elections, February 11, 2012. Tens of thousands of cheering, flag-waving supporters lined the streets to give a rapturous welcome on Saturday to Suu Kyi throughout her seven-hour crawl to the rustic constituency. The signboard reads "Warm welcome to the National League for Democracy Party". REUTERS/ Soe Zeya Tun (MYANMAR - Tags: POLITICS ELECTIONS)
Pendukung Aung San Suu Kyi pada kampanye pemilu 2012Foto: REUTERS

Jalan yang sulit menuju demokrasi

Di Mandalay Suu Kyi mengatakan kepada pendukungnya: "Jalan masa depan kita akan benar-benar sulit dan demokrasi bukanlah sesuatu yang gampang untuk segera ditingkatkan." Partainya NLD menang telak dalam pemilu tahun 1990 saat Suu Kyi sendiri harus menjalani tahanan rumah. Junta Myanmar yang berkuasa saat itu menghalangi NLD untuk berkuasa, sementara San Suu Kyi menghabiskan hampir dua dasawarsa di dalam tahanan.

Pada pemilu berikutnya tahun 2010 aliansi politik militer meraup kemenangan, namun kemenangan itu dibayangi oleh tudingan manipulasi dan kecurangan serta tidak hadirnya Suu Kyi yang masih terkena tahanan rumah dan baru dibebaskan dua hari kemudian.

Keputusan Aung San Suu Kyi untuk mengikuti pemilu parlemen susulan April depan dinilai sebagai petanda yang jelas bahwa ia mungkin punya peluang yang mengejutkan untuk mengambil alih kekuasaan di Myanmar. Maret 2010 junta militer yang berkuasa puluhan tahun di negeri itu, menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil yang dipimpin Presiden Thein Sein, seorang jenderal purnawirawan. Thein Sein telah membuat berbagai kejutan bagi para pengamat melalui reformasi yang dilaksanakannya.

Christa Saloh-Foerster (dapd, afpe, afpd)