1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suzanne Vega, Menulis Puisi dalam Lagu

18 Juli 2011

Suzanne Vega yang terkenal dengan lagu-lagunya seperti Tom's Diner dan Luka merayakan ulang tahun ke-52 tanggal 11 Juli 2011.

https://p.dw.com/p/11x8V
Singer-songwriter Suzanne Vega poses in her apartment Thursday, May 9, 2002, in New York. Vega collected songs by various artists about the Sept. 11 attacks for her new album, "Vigil." (AP Photo/Diane Bondareff) (Photo für Kalenderblatt)
Suzanne VegaFoto: AP

Suzanne Vega lahir tanggal 11 Juli 1959 di Santa Monica, Kalifornia. Nama lengkapnya, Suzanne Nadine Vega. Ia terkenal dengan lagu-lagunya yang terinspirasi oleh musik rakyat. Ketika berusia sembilan tahun ia mulai menulis puisi, dan lagu pertamanya ditulis saat berusia empat belas tahun. Ia menuntut ilmu di sekolah tinggi terkenal LaGuardia High School di New York. Selain itu ia juga mendalami kesusastraan Inggris dan belajar tari modern.

Ketika masih berkuliah ia sudah mulai mengadakan pertunjukan di acara khusus untuk penulis lagu yang membawakan sendiri lagunya. Di panggung sampai sekarang ia sering tampil dengan gitar akustik yang menjadi instrumen kesenangannya. Sekarang Suzanne Vega sudah menikah untuk kedua kalinya. Bersama suaminya yang pertama ia mempunyai seorang anak perempuan bernama Ruby. Bersama anaknya ia sudah pernah tampil beberapa kali dipanggung.

Selain sibuk menulis lagu, ia juga ikut dalam kegiatan sosial. Misalnya, ia ikut dalam konser amal tahun 2006 lalu, yang digelar di Central Park, New York, yang bernama The Save Darfur Coalition. Ketika konser ia menceritakan aktivitasnya dalam mendukung organisasi Amnesty International. Ia menjadi anggota organisasi itu sejak 1988.

Luka Menggambarkan Kesedihan

Luka dirilis tahun 1987 dan menjadi hit. Lagu, yang melodinya terdengar cerita dan dibawakan dengan ringan, sebenarnya memiliki lirik yang menggambarkan kesedihan. Tepatnya kesedihan seorang anak bernama Luka, yang menjadi korban kekerasan di keluarganya sendiri.

Di tahun sama, dalam sebuah wawancara dengan televisi Swedia Vega menceritakan asal-usul lagu itu.

“Beberapa tahun lalu, saya sering melihat sekelompok anak bermain di depan bangunan tempat saya tinggal. Salah satu dari mereka bernama Luka. Ia tampak agak berbeda dari anak-anak lainnya. Saya selalu ingat namanya, dan saya selalu ingat wajahnya. Saya tidak tahu banyak tentang dia, tetapi ia tampak terpisah dari anak-anak yang biasanya saya lihat jika bermain. Karakter anak itulah yang saya jadikan dasar lagu berjudul Luka. Dalam lagu saya, Luka adalah anak korban kekerasan. Pada kenyataannya, saya rasa ia tidak mengalami penyiksaan. Saya rasa dia hanya berbeda saja.”

Tom's Diner Tidak Dipopulerkan Sendiri

Sebagai lagu terakhir, kita simak kini Tom's Diner yang ditulis tahun 1981. Lagu itu dirilis Januari 1984, dan ketika itu belum menjadi hit. Tahun 1990, kelompok musik Inggris DNA merilis kembali lagi itu dan menjadi terkenal di seluruh dunia. Lagu itu ditulisnya berdasarkan cerita temannya Brian Rose. Dalam pekerjaannya sebagai fotografer, Brian Rose kadang merasa seperti melihat hidupnya melalui sebuah kaca jendela. Ia merasa menjadi saksi banyak kejadian, tetapi tidak pernah terlibat di dalamnya.

Penyanyi dalam lagu itu mengamati apa yang terjadi di sekelilingnya ketika duduk di sebuah kafe, menunggu kereta api yang akan ditumpanginya. Ia bercerita meminta gula kepada pelayan. Kemudian melihat seorang perempuan masuk dan menyapa pelayan. Si penyanyi kemudian berpura-pura tidak melihat, karena si perempuan merasa sedang diamati. Di akhir lagu itu, si penyanyi meninggalkan kafe untuk naik kereta api yang sudah datang.

Marjory Lianardy

Editor: Luky Setyarini