1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tahun 2010, Lebih dari 1300 Wartawan Mengalami Kekerasan

30 Desember 2010

Menurut laporan tahunan Organisasi internasional Reporter tanpa batas, Reporter Without Borders, selama tahun 2010, tercatat di seluruh dunia, 1,374 wartawan mengalami kekerasan fisik.

https://p.dw.com/p/zrfj
Logo Reporter Tanpa Batas

Sepanjang 2010, terdapat 57 wartawan dari seluruh dunia terbunuh di 25 negara saat menjalankan tugas. Organisasi Reporter Tanpa Batas menyebut Pakistan sebagai negara paling berbahaya. Sepanjang tahun ini, ada 11 wartawan tewas terbunuh

Namun demikian, Reporter Tanpa Batas menyebut bahwa secara keseluruhan jumlah wartawan yang tewas tahun ini turun sekitar 25% dibanding tahun lalu. Begitu pula para jurnalis yang tewas di wilayah peperangan. 7 Jurnalis diantaranya tewas di Irak, setelah Amerika Serikat mengumumkan penarikan mundur pasukannya pada bulan Agustus.

Organisasi itu menyebut, kejahatan terorganisir dan kelompok milisi adalah pembunuh wartawan paling banyak di dunia. Namun demikian, kadang sulit untuk mengindentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas kematian jurnalis yang dibunuh oleh kelompok kriminal, kelompok bersenjata, organisasi religius atau agen rahasia negara.

Sektrataris Jendral Reporters Without Borders, Jena-Francois Julliard menuntut keadilan bagi para jurnalis yang mengalami kekerasan. Ia meminta pemerintah untuk mengusut tuntas dan menghukum mereka yang bersalah mengakibatkan kematian para jurnalis.

Meski jumlah yang tewas turun, namun Organisasi Internasional Reporter Tanpa Batas justru mencatat bahwa kasus penculikan wartawan tahun ini meningkat. Tahun lalu, tercatat 51 kasus penculikan terhadap wartawan di seluruh dunia.

Kasus penculikan paling sering terjadi di Afganistan dan Nigeria. Jurnalis televisi Perancis Herve Ghesquiere dan Stephane Taponier berikut 3 asisten warga lokal yang ditawan di Afganistan sejak 29 Desember 2009, merupakan kasus penyanderaan terpanjang dalam sejarah media Perancis sejak akhir tahun 80an.

Sementara itu di Indonesia, Aliansi Jurnalis Indonesia mencatat tahun ini ada 37 kasus kekerasan terhadap wartawan di seluruh Indonesia. Bahkan hari ini, kembali terjadi penyerangan terhadap wartawan di Palu, Sulawesi Tengah oleh sekelompok pemuda yang menamakan diri Front Pemuda Kaili (FPK).

Margiono, Koordinator Divisi Advokasi dan Hukum AJI Indonesia menyatakan, "Sekitar 10:30 WITA sekelompok orang dari Front Pemuda Kaili menyerang sekretariat AJI Palu, karena disitu menjadi kantor beritapalu.com. Mereka langsung menyerang, mengobrak abrik, merusak furniture dan memukul beberapa orang . Setidaknya 2 orang luka. Ke-30 orang itu mengaku tidak suak dengan berita yang dipublikasi di beritapalu.com tanggal 28 Desember tentang pengrusakan graha KNPI oleh kelompok yang sama, FPK".

Pada saat kejadian, ada 5 wartawan yang tengah berkumpul. Diantaranya, seorang kontributor TvOne dan seorang kontributor Global TV.

Miranti Hirschmann (afp/ap)

Editor : Hendra Pasuhuk