1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tahun 2018, Urbanisasi Cina Capai 60 Persen

29 Desember 2013

Tingkat urbanisasi di Cina diperkirakan mencapai 60 persen pada tahun 2018, demikian menurut laporan wadah pemikir pemerintah.

https://p.dw.com/p/1AhWv
Foto: Reuters

Sebelumnya tim wadah pemikir Cina memprediksi kenaikan tingkat urbanisasi di negara tirai bambu itu akan mencapai 60 persen pada tahun 2020. Namun setelah dikaji, kemungkinan kenaikan hingga mencapai angka tersebut diperkirakan akan terjadi dua tahun lebih cepat dari yang diramalkan.

Jumlah penduduk perkotaan di Cina telah mengalami kemajuan pesat selama tiga dekade terakhir. Pada tahun 2012, lebih dari setengah penduduk sudah hidup di perkotaan. Dikutip kantor berita Xinhua, laporan yang diterbitkan Chinese Academy of Social Sciences menyatakan, sekitar 54 persen penduduk Cina kini tinggal di kota-kota.

Pemimpin Cina mendorong jumlah yang lebih besar dari 1,4 miliar penduduk negara itu untuk tinggal di perkotaan. Hal tersebut dipicu oleh upaya untuk meningkatkan perekonomian, dan memacu kembali pertumbuhan ekonomi Cina yang pada tahun 2012 turun menjadi 7,8 persen. Angka ini merupakan tingkatan paling lambat dalam 13 tahun terakhir.

Bildergalerie Fahrräder in China
Kemacetan di BeijingFoto: AP

Menjadi masalah

Tapi dengan kenaikan angka urbanisasi itu, pemerintah Cina juga menghadapi tantangan dalam mengatur salah satu proses migrasi terbesar dalam sejarah manusia. Termasuk tingginya biaya politik dan finansial dalam memfasilitasi 25 juta orang per tahun, untuk pindah ke kota.

Membantu adaptasi warga desa dengan kehidupan di perkotaan bisa memakan biaya hingga sekitar 107 miliar Dolar per tahun, demikian disebutkan lembaga wadah pemikir Cina bulan Juli lalu. Itu artinya setara dengan 5,5 persen dari pendapatan fiskal pada tahun 2012.

China Transrapid in Shanghai
Daya tarik kota ShanghaiFoto: picture-alliance/dpa

Memperhatikan kesejahteraan

Kepemimpinan Cina juga berjuang untuk menyeimbangkan target urbanisasi, misalnya mendorong migrasi jutaan mantan petani menjadi penduduk kota, sekaligus menghindari masalah pengangguran yang telah terjadi di negara-negara lain yang mengalami migrasi serupa.

Guna menghilangkan hambatan urbanisasi, Cina juga perlu mendorong reformasi kesejahteraan sosial. Jutaan pekerja migran di kota-kota besar Cina masih belum memiliki akses terhadap pendidikan, kesehatan dan layanan lainnya yang berhubungan dengan birokrasi yang ketat di negara itu.

Überfüllte U-Bahn in Peking
Penuhnya kereta bawah tanah di BeijingFoto: AP

Dalam 30 tahun terakhir, penduduk perkotaan Cina telah melonjak menjadi lebih dari 700 juta orang dari sebelumnya sekitar 200 juta jiwa. Perubahan akibat migrasi ini menimbulkan beberapa konsekuensi yang tak bisa dihindarkan. Misalnya bentrokan soal tanah, kurangnya suplai air, polusi dan masalah-masalah lainnya.