1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Netanjahu Befragung

10 Agustus 2010

Marinir Israel hanya dimintai masukan model aksi penyerbuan. Para menteri Israel tak pandang perlu merencanakan alternatif penanganan flotilla kapal bantuan untuk Gaza.

https://p.dw.com/p/OhTc
Perdana Menteri Israel Benjamin NetanyahuFoto: picture alliance / dpa

Bukan. Hari itu bukan hari yang baik untuk Benjamin Netanjahu. Di hadapan Komisi Penyelidik, Perdana Menteri Israel menunjukkan kelalaian, sehingga terlambat meminta informasi tentang aksi militer tersebut. Selain itu, ia tidak berusaha untuk menangani aksi itu secara langsung. Meskipun ia menyadari, betapa sensitif masalah ini, Netanjahu mendelegasikan urusannya kepada menteri pertahanan Israel serta militernya, kemudian ia sendiri berangkat ke luar negeri.

Lima hari sebelum pasukan marinir berloncatan dari helikopter dan mendarat diantara penumpang flotilla kapal bantuan, tujuh menteri pemerintah Israel membicarakan kapal-kapal yang menuju Gaza itu. Kelompok Tujuh yang terdiri dari menteri-menteri terpenting Israel itulah yang memutuskan semua masalah keamanan Israel. Bagaimana dewan tujuh orang ini menghadapi masalah flotilla bantuan untuk Gaza itu, betul-betul sulit dipercaya.

Para menteri itu hanya meminta masukan mengenai berbagai aksi penyerbuan yang bisa dilakukan marinir Israel. Mereka tidak bertanya tentang penumpang kapal dan apa yang diketahui mengenai para penumpang itu, dan mereka tidak mencari tahu, apakah militer memiliki rencana alternatif, sebuah rencana B untuk menyetop iring-iringan kapal itu. Sekarang kita ketahui, militer Israel memang tidak punya alternatif.

Kelompok tujuh itu hanya membicarakan sejauh apa serbuan itu bisa mencoreng Israel. Dan kelompok tujuh itu sepakat, bahwa blokade laut terhadap Gaza harus dipertahankan, meskipun berdampak pada citra Israel. Kemungkinan akan jatuh korban tewas adalah urusan pemimpin militer.

Memang menurut pengakuannya sendiri, Benjamin Netanjahu sudah memerintahkan agar jatuhnya korban dihindari. Di pihak lain hal itu membuktikan, bahwa Netanjahu mudah kehilangan kontrol.

Ia menyorong tanggungjawab atas peristiwa berdarah di laut terbuka itu kepada menteri pertahanannya, orang berikut yang akan ditanyai oleh komisi penyelidik Israel. Komisi yang dibentuk dengan kewenangan terbatas itu telah megajukan pertanyaan kritis yang mengejutkan. Dan bila sikap ini selanjutnya dipertahankan, betul-betul akan membantu untuk mencapai kejelasan.

Meski begitu, pengusutan oleh Komisi Penyelidik PBB tetap harus dilakukan. Interogasi Benjamin Netanjahu oleh Komisi Penyelidik Israel telah menunjukkan hal itu. Netanjahu menegaskan, bahwa secara diplomatis Israel sejak awal sudah berupaya keras agar flotilla kapal bantuan untuk Gaza itu berbalik arah. Namun bahwa Turki tidak bersedia membantu.

Agar peranan semua pihak dalam kasus ini bisa dijelaskan tuntas, amat diperlukan penyelidikan internasional yang independen seperti yang kini mulai berlangsung. Komisi yang melibatkan Israel dan Turki.

Tim Aßmann
Tim AßmannFoto: BR

Tim Aßmann/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk