1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Jelang Hari Buruh

Purwaningsih27 April 2012

May Day diperingati sebagai Hari Buruh. Di Jerman sudah menjadi hari libur nasional. Di Indonesia, para buruh masih berjuang untuk upah layak dan kebebasan berserikat. Asprasi mereka harus ditanggapi.

https://p.dw.com/p/14m1R
Kemiskinan, terutata yang diderita buruh memicu kemarahan terhadap segala bentuk kenaikan harga, termasuk harga bensin.Foto: AP

Puluhan Euro atau ratusan ribu rupiah, harga sepatu yang bertengger di toko-toko olahraga di Eropa. Tertera di dalamnya tulisan „Buatan Indonesia“, artinya diproduksi oleh keringat-keringat buruh Indonesia.

Namun dari harga semahal itu, upah buruh yang mengerjakan produk itu mengenaskan. Bukan rahasia lagi, dibandingkan negara-negara tetangga, upah buruh Indonesia masih tertinggal.

Hanya berkisar 30 ribu rupiah per hari. Bandingkan dengan upah buruh Malaysia yang hampir mencapai seratus ribu rupiah per hari. Upah buruh Indonesia masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan upah buruh di Thailand, Vietnam atau Cina.

Kebijakan rezim yang lebih mengutamakan kepentingan investasi selama ini telah menyebabkan pemerintah lalai mensejahterahkan warganya. Padahal buruh merupakan tulang punggung perekonomian.

Termasuk, tentu saja buruh migran, yang menyumbangkan devisa besar. Aspirasi buruh yang berusaha menuntut kesejahteraannya malah dijawab dengan tindakan represif aparat.

Pemerintah harus lebih memperhatikan nasib kaum pekerja. Jika pemerintah serius mengatasi korupsi, maka pungutan liar yang selama ini diperkirakan berkisar 30 persen dari biaya produksi tentu bisa dialihkan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.

Pemerintah berkewajiban memperbaiki sistem outsourcing yang merugikan buruh. Pemerintah juga harus menindak para pengusaha bandel yang mengemplang upah atau melakukan akal-akalan dengan menggabungkan komponen upah buruh ke dalam satu gaji pokok, agar lebih murah.

Beban hiduplah, yang selama ini mendorong buruh akhirnya memilih mogok atau turun ke jalan. Peringatan hari buruh 1 Mei adalah pengingat, bahwa masih ada banyak masalah dalam dunia ketenagakerjaan kita.