1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Konsultasi Jerman-Israel Tidak Bicarakan Masalah Pelik

19 Januari 2010

Dalam konsultasi pertama Jerman-Israel di Berlin, pihak Jerman menolak memberikan pernyataan jelas tentang politik Timur Tengah. Berikut komentar Bettina Marx.

https://p.dw.com/p/La6D
Kanselir Jerman Angela Merkel dan PM Israel Benjamin Netanyahu di Berlin (18/01/10)Foto: AP

Sejak dua tahun yang lalu sudah ada konsultasi teratur antara pemerintah Jerman dan Israel. Konsultasi ini diadakan sebagai wadah hubungan istimewa antara kedua negara, dan untuk menekankan tanggung jawab negara Jerman atas warga Yahudi, yang berakar dalam sejarah. Konsultasi Jerman-Israel melengkapi konsultasi lainnya, yang sudah ada sejak lama antara Jerman dengan Perancis, atau dengan Polandia.

Sebenarnya ide ini bagus. Dengan konsultasi ini Jerman menegaskan, bagaimana pandangannya tentang perannya di Eropa masa kini, juga dalam kaitan dengan korban pemerintahan NAZI. Namun setelah pertemuan wakil pemerintah Jerman dan Israel di Berlin, tetap saja ada rasa hambar. Karena sementara pemerintah Jerman menjunjung persahabatan erat dengan Yerusalem, semakin banyak warga Jerman mempertanyakan solidaritas tanpa batas tersebut.

Masyarakat Jerman Menolak

Politik pemukiman Yahudi tidak mendapat sambutan dan ditolak. Perang terhadap Palestina di Jalur Gaza menyebabkan kengerian dan rasa muak di kalangan masyarakat Jerman. Namun tema-tema ini tidak dibicarakan dalam pertemuan antara pemerintah Jerman dan Israel. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dalam konferensi pers pada akhir konsultasi, bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanjahu tidak membicarakan masalah Gaza secara spesifik. Bagi Merkel, politik pemukiman Yahudi tampaknya juga tidak layak disinggung. Padahal perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat Yordan menjadi masalah utama, yang mencegah tercapainya solusi pendirian dua negara yang didukung Merkel.

Jadi apa yang dibicarakan Merkel dan Netanjahu? Apa pula yang dirundingkan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle dan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman? Apa isi pembicaraan antara Menteri Pertahanan Jerman Theodor zu Guttenberg dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak? Tentang Iran. Demikian ditekankan Merkel. Itulah yang dibicarakan, tentang ancaman atas Israel dari program nuklir Iran, tentang perluasan kerja sama ekonomi dan tentang hubungan lebih erat antar ilmuwan kedua negara.

Pengiriman Senjata

Apakah pengiriman senjata berikutnya dari Jerman ke Israel juga dirundingkan? Lima kapal selam berteknologi canggih telah diperoleh Israel dari Jerman. Ini adalah senjata paling mahal, yang dimiliki militer Israel, dan dibayar dengan subsidi jutaan dari pemerintah Jerman. Sekarang Israel menginginkan sebuah kapal selam lagi, juga dua kapal perang kecil penangkis rudal dan sejumlah perahu motor. Senjata ini dapat digunakan jika Israel mengadakan serangan ke Iran. Atau juga dalam pemantauan blokade laut di sekitar Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas. Undang-undang Jerman sebenarnya melarang pengiriman senjata ke daerah-daerah krisis. Tetapi jika menyangkut Israel, tampaknya semua peraturan jadi tidak berlaku. Hak asasi manusia dan kejahatan perang juga tidak jadi tema. Yang penting persahabatan dengan Israel tidak terganggu.

"Seharusnya orang tidak membiarkan teman baik menyetir kendaraan dalam keadaan mabuk.“ Itu dikatakan aktivis perdamaian Israel, seraya menuntut peranan internasional yang lebih aktif dan kata-kata keras terhadap pemerintahnya, agar masalah Timur Tengah berakhir dengan damai. Para aktivis perdamaian Israel juga menuntut agar para sahabat Israel memprotes politik pemukiman dan memulai kembali proses perdamaian, menentang blokade Jalur Gaza dan provokasi terhadap Iran. Seruan mereka tidak didengar di Berlin.

Bettina Marx

Editor: Marjory Linardy