1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Menghidupkan Hubungan yang Lesu

Rizki Nugraha8 Februari 2013

Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle akan berkunjung ke Indonesia untuk mempererat kerjasama ekonomi. Kedua negara punya kesempatan untuk mengokohkan hubungan yang selama ini tidak banyak berubah

https://p.dw.com/p/17b3m
An Indonesian construction worker adjusts a fitting on the 50th floor of a new building Tuesday July 1, 2008, in Jakarta, Indonesia. Asia's growth is threatened by spiraling inflation from higher food and fuel costs, an Asian Development Bank executive warned Sunday, and called on governments to tighten monetary policies to deal with the scourge.(ddp images/AP Photo/Tatan Syuflana)
Foto: AP

Kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle ke Indonesia ditengarai sarat kepentingan ekonomi. Ini sudah bisa diduga sebelumnya. Terlebih Jerman juga sudah mengirimkan daftar delegasi yang sebagian besar berisikan nama-nama yang sudah tidak asing di dunia bisnis.

Kepentingan Jerman di Asia Tenggara sejauh ini masih sebatas hubungan perdagangan. Di tengah krisis yang menimpa mata uang Euro, Jerman banyak menggantungkan pertumbuhan ekonominya dari kegiatan ekspor.

Terlebih, ketergantungan ekspor terhadap Cina yang saat ini sudah mendekati titik berbahaya, membuat pemerintah Jerman mencari negara tujuan investasi baru. India dan Indonesia, dua negara demokrasi dengan potensi pasar yang besar, adalah alternatif yang menjanjikan.

Asia Tenggara dan khususnya Indonesia membutuhkan investasi jangka panjang untuk bisa menjamin stabilitas pertumbuhan. Di sisi lain, Jerman mampu menawarkan teknologi dan know how yang dibutuhkan untuk pembangunan di Indonesia.

Dalam konteks yang lebih umum, hubungan Eropa dan ASEAN saat ini nyaris mencapai momentumnya. Keduanya punya cita-cita besar, yakni ikut menata perekonomian global. Dalam hal ini, Jerman dan Indonesia bisa mengawali proses tersebut melalui hubungan ekonomi yang lebih erat.