1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Pernyataan Perang terhadap Sensor

15 Januari 2010

Google melancarkan protes melalui ancaman terhadap ketetapan sensor dari pemerintah Cina dan serangan "hacker", yang terarah ke program e-mail yang digunakan aktivis HAM Cina. Berikut komentar Matthias von Hein.

https://p.dw.com/p/LWvL
Matthias von HeinFoto: DW

Kepala bagian hukum Google, David Drummond menyampaikan pernyataan perang lewat "blog" resmi perusahaannya. Yakni pernyataan perang terhadap pemerintah Cina, terhadap sensor dan tekanan, serta pengejaran orang-orang yang berpendapat berbeda.

Tepatnya, Drummond menunjukkan kaitan antara serangan "hacker" terhadap Google, dan perusahaan-perusahaan lain, serta debat yang berlangsung di seluruh dunia tentang pernyataan pendapat. Bagi mesin pencari raksasa seperti Google, hak dan kepercayaan pengguna atas keamanan di internet menjadi landasan bisnisnya.

Sekarang orang dapat memperkirakan, bahwa pemimpin perusahaan Google sudah memutuskan penarikan diri dari Cina. Karena orang yang masih ingin berunding, tidak akan memberikan pernyataan heboh seperti itu. Google juga mengikutsertaan Gedung Putih dalam masalah ini sebelum menyatakan adanya serangan "hacker". Dan ini ditambah dengan tuntutan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton agar Cina ikut membantu menjelaskan masalah serangan "hacker". Di Cina sendiri, kehebohan mengenai Google hampir tidak terdengar. Berita tentang Google disensor ketat.

Tidak Ada Perubahan Besar

Sekalipun Google menarik diri dari Cina, bagi sebagian besar pengguna internet di negara itu tidak akan ada perubahan besar. Karena di Cina Google bukan penguasa pasar, berbeda dengan di negara lain di dunia. Di Cina pengguna Google jauh lebih sedikit, daripada mesin pencari buatan Cina, Baidu.

Jadi bisa dispekulasikan, apakah setelah berperan selama empat tahun di Cina dan mendapat kritik tajam, rasa tanggungjawab Google bagi hak asasi kini benar-benar muncul. Atau perusahaan itu hanya menarik diri sambil berusaha menarik perhatian umum, dari pasar yang tidak mendatangkan keuntungan besar.

Cina Dipermalukan

Yang jelas, bagi pemimpin Cina langkah Google lebih dari sekedar mempermalukan. Karena langkah itu bukan saja menjelek-jelekkan sensor internet Cina. Itu juga tidak hanya menyingkap serangan "hacker" yang dilindungi negara, seperti misalnya spionase terhadap para asisten koresponden asing di Cina, yang berhasil diungkap tahun lalu. Di dalamnya juga termasuk apa yang disebut "Ghostnets“, yang menyerang sekitar 1.200 komputer di kedutaan besar, departemen dan kantor-kantor milik Dalai Lama.

Dengan pernyataan perang itu Google terutama menjadi perusahaan raksasa dunia pertama yang mempertanyakan model kesuksesan Cina dalam 30 tahun terakhir. Yaitu: sambil menawarkan pasar yang katanya bernilai milyaran kepada perusahaan asing, Cina memaksakan peraturan, yang tidak mungkin diterima di negara lain di dunia. Termasuk di dalamnya penerimaan pencurian kekayaan intelektual. Bagi Google, peraturan yang dipaksakan pemerintah Cina juga mencakup persekongkolan dengan sistem sensor Cina. Ini tentunya tidak bisa diterima oleh perusahaan yang motonya "Don't be evil!“ atau: jangan menjadi jahat.

Matthias von Hein

Editor: Marjory Linardy