1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

WikiLeaks Netz

30 November 2010

Wikileaks kembali lancarkan serangan. Platform internet ini kembali menerbitkan ratusan ribu dokumen rahasia AS. Tindakan ini tidak ada hubungannya dengan transparansi, tapi merupakan tindakan yang tak bertanggungjawab.

https://p.dw.com/p/QLzx
Logo WikileaksFoto: picture-alliance/dpa

Sebuah kebocoran, ibaratnya sebuah lubang dari sebuah produk atau sistem, tempat keluarnya sesuatu yang tidak diinginkan. Ini yang dilakukan situs internet Wikileaks. Katanya untuk melayani keterbukaan dan demokrasi, situs internet ini terus membocorkan dokumen rahasia. Diungkapkan beberapa kasus yang merupakan pelanggaran berat. Misalnya pesawat helikopter Amerika Serikat menyerang warga sipil. Atau pihak berwenang Amerika Serikat mentolerir dilakukannya penyiksaan secara sistematis.

Pengungkapan terbaru yang dipublikasikan Wikileaks, ibarat sebuah kebocoran yang berubah menjadi bobolnya sebuah bendungan. Konsekwensinya sangat buruk. Dan Wikileaks sendiri yang bertanggung jawab untuk itu. Lebih dari 250 ribu laporan dari kedutaan Amerika Serikat kepada pemerintah di Washington tidak perlu dipublikasikan.

Dalih untuk mempublikasikannya demi keterbukaan merupakan bentuk kebodohan dan sikap tidak bertanggung jawab. Tidak hanya karena dokumen tersebut akan memicu kesulitan kegiatan diplomatik ,dan memperolok para politisi di seluruh dunia, yang akan segera dilupakan. Melainkan yang lebih buruk lagi adalah dampaknya terhadap tugas yang diemban duta besar dan diplomat lainnya. Untuk menjalankan tugasnya diperlukan sebuah lingkungan yang dapat melindunginya.

Tapi dengan apa yang dipublikasikan Wikileaks, lingkungan itu mengalami kerusakan. Tidak seorang diplomat pun di dunia yang sekarang merasa aman bahwa pembicaraan rahasia yang dilakukan tidak akan bocor ke kalangan publik. Tentu saja adalah penting untuk melakukan tugas jurnalistik investigasi yang penuh tanggung jawab. Dengan menggunakan bahan rahasia yang diperolehnya, kembali melakukan investigasi, menyusun dan menyimpulkannya.

Tapi Wikileaks mengganti tanggung jawab kualitas dengan kuantitas yang tidak masuk akal, dan menyediakan ratusan ribu dokumen yang masih mentah. Dampaknya segera terlihat. Kutipan dari dokumen tersebut dapat melenceng atau dipalsukan dari konteks yang sebenarnya. Kemudian dokumen yang telah direkayasa ini kembali muncul dan menjadi sorotan utama. Dalam hal ini hanya Wikileaks yang memetik keuntungannya.

Dipublikasikannya dokumen tersebut tidak akan membuat dunia lebih transparan, damai atau menjadi lebih aman. Dan juga sama sekali tidak mengungkapkan sesuatu yang baru. Itu hanya memuaskan kecongkakan pendiri situs internet Wikileaks, Julian Assange. Juru bicara Wikileaks di Jerman, beberapa pekan lalu telah mengetahuinya dan mengambil konsekuensi dengan mengundurkan diri.

Tapi di balik skandal ini, Wikileaks hendak menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak berada dalam kondisi untuk menjamin kerahasiaan pada jaman digital ini. Sebuah kebocoran akan dapat mengakibatkan ambruknya sebuah sistem secara menyeluruh. Makanya harus secepat mungkin menutup kebocoran tersebut.

Marc Koch - etwas Luft zum oberen Bildrand NEU
Marc KochFoto: DW

Marc Koch

Editor: Asril Ridwan