1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taksi Terbang Buatan Jerman

1 Mei 2017

Perusahaan Jerman Lilium sukses ujicoba taksi udara pertama di dunia. Digerakkan 36 motor elektrik, taksi untuk atasi kemacetan urban itu bisa lepas landas vertikal dan angkut dua penumpang.

https://p.dw.com/p/2cB7H
Lilium Jet White Side
Foto: Lilium Aviation

Inilah Taksi Terbang Buatan Jerman

Mobil terbang prototipe buatan start-up Jerman, Lilium itu diklaim sebagai kendaraan bebas emisi karbon, karena sepenuhnya digerakkan motor listrik. Ujicoba taksi udara itu sukses dilakukan di Jerman baru-baru ini. Taksi bisa "take off" secara vertikal dan angkut dua penumpang tembus kemacetan di kawasan perkotaan.

Ujicoba terbang perdana antara lain dengan melakukan manuver terbang biasa, terbang ditempat atau "hovering" di udara serta take off serta landing secara vertikal. Mobil terbang buatan Jerman dipromosikan punya jarak tempuh sekitar 300 km dengan kecepatan jelajah 300 km per jam.

Lilium yang bermarkas di München antara lain didukung dana investasi oleh pendiri Skype, Niklas Zennstrom. Perusahaan start-up ini setelah sukses ujicoba mobil terbang berkapasitas dua penumpang, berambisi kembangkan mobil terbang 5 penumpang.

Regulasi dan pesaing

Kendala utama pengoperasiannya di Jerman saat ini adalah regulasi penerbangan yang amat ketat di negeri ini. Selain itu, perusahaan start-up tersebut menghadapi para pesaing besar yang juga berambisi meraup untung dari pasar transportasi udara jenis baru. Salah satunya Airbus yang mengklaim akan mulai ujicoba mobil terbang satu penumpang pada tahun 2017 ini.

Pesaing lain bagi Lilium yang didirikan 2014 oleh empat insinyur lulusan Universitas Teknik München itu juga berada di Jerman, yakni perusahaan eVolo di Mannheim yang mengklaim sudah kantongi ijin regulasi "multikopter" dua kursi yang siap dioperasikan sebagai taksi udara mulai 2018.

Selain itu perusahaan raksasa yang mengincar bisnis transportasi alternatif, seperti Tesla, Google dan Uber sudah menyatakan tertarik pada teknologi baru tersebut.

as/vlz (rtr,dw)