1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taliban Serang Hotel Mewah

21 Maret 2014

Sedikitnya sembilan warga sipil termasuk wartawan AFP, anak-anak dan orang asing terbunuh dalam serangan yang dilancarkan Taliban atas sebuah hotel mewah di Kabul.

https://p.dw.com/p/1BTqf
Foto: Reuters

Empat remaja bersenjata dengan pistol disembunyikan di kaus kaki mereka berhasil menembus beberapa lapis penjagaan di hotel Serena, sebuah tempat bergengsi yang disukai para pengunjung internasional di ibukota itu, pada Kamis malam.

Sardar Ahmad, wartawan berusia 40 tahun dari kantor berita AFP biro Kabul, termasuk diantara mereka yang tewas bersama istri dan dua dari tiga anak mereka.

Seorang fotografer AFP, mengidentifikasi empat mayat itu di rumah sakit dan mengatakan bahwa anak laki-laki mereka kini mendapat perawatan darurat setelah mengalami luka parah akibat serangan.

Ahmad bergabung dengan AFP pada 2003 dan menjadi seorang wartawan senior kantor berita itu di Kabul. Ia meliput semua aspek kehidupan, perang dan politik di negaranya Afghanistan bagi kantor berita tersebut.

“Ini sangat menyakitkan dan kehilangan besar bagi Agence France-Presse," kata kepala AFP Emmanuel Hoog.

Ia menggambarkan Ahmad sebagai seorang ”jurnalis yang berani dan berdedikasi, fondasi tim kami di Afghanistan yang menyampaikan, setiap hari, cakupan liputan berita yang luar biasa dalam kondisi yang sangat sulit”.

Kaitan langsung dengan Pemilu

Taliban telah mengaku bertanggungjawab atas serangan Serena. Kelompok ini telah bersumpah akan menebar kekerasan untuk mengganggu, pemilihan presiden pada 5 April mendatang yang akan memutuskan, siapa pengganti Presiden Hamid Karzai.

Pemilu Afghanistan sebelumnya sangat terganggu oleh kekerasan karena kelompok Islamis militan memperlihatkan penentangan atas pemilihan umum yang didukung Amerika tersebut.

Pemilu berlumur darah lainnya akan bisa merusak klaim dari para pendukung bahwa intervensi berbiaya mahal di Afghanistan sejak 2001 telah memperlihatkan kemajuan dalam membangun fungsi negara, berkat penempatan besar-besaran dan dalam waktu lama pasukan NATO yang dipimpin Amerika.

“Kami percaya bahwa serangan seperti itu memiliki kaitan langsung dengan pemilu yang akan datang, dan para musuh mencoba melancarkan serangan untuk membuat rakyat Afghanistan frustasi dengan masa depan mereka,“ kata juru bicara menteri dalam negeri Sediq Sediqqi, dalam konferensi pers.

Perayaan tahun baru Persia

Para penyerang mencapai restoran hotel sekitar pukul 08.30 malam waktu setempat dan mulai melepaskan tembakan tanpa pandang bulu ke arah para pengunjung yang sedang makan malam, kata Sediqqi.

Sembilan orang tewas dalam serangan, lima orang berkewarganegaraan Afghanistan dan empat orang asing, kata dia, dan diantara korban tewas termasuk perempuan dan dua anak.

Salah satu warga sipil yang tewas dalam serangan adalah bekas diplomat Paraguay yang berada di Afghanistan sebagai pengamat pemilu, kata menteri luar negeri Paraguay Eladio Loizaga.

Loizaga menyebut nama Luis Maria Duarte, seorang pengacara yang juga bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sediqqi mengatakan warga asing yang menjadi korban berasal dari Kanada, Selandia Baru, Pakistan dan India, tapi ia tidak menyebut warga Paraguay.

Serangan baru berakhir sekitar 11.30 malam ketika pasukan keamanan membunuh penyerang terakhir, kata seorang juru bicara Afghanistan, sambil menambahkan bahwa hampir semua tamu hotel berlindung di sebuah ruang pengamanan khusus.

Serangan terjadi pada malam Nawroz, tahun baru Persia yang merupakan hari libur besar di Afghanistan, dan pada saat kejadian hotel itu sedang menggelar perayaan khusus.

ab/hp (afp,ap,rtr)