1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tambang Indonesia DIlirik Inggris dan Uzbekistan

2 Desember 2011

Kekayaan sumber daya tambang Indonesia juga membuat milyuner Inggris berminat melakukan kerja sama dengan perusahaan tambang Uzbekistan.

https://p.dw.com/p/13LXb
Pertambangan tembaga di SumbawaFoto: AP

Pengusaha Inggris Reuben bersaudara menjalin kemitraan dengan perusahaan TransAsia Minerals Holding, untuk menambang cadangan batu bara dan logam Indonesia. Proyek itu bagi Reuben bersaudara berarti kembali ke bisnis sumber daya alam. Reuben membangun kekayaannya dengan perusahaan alumunium Rusia Trans-World Metals, tapi kemudian dijual dan mereka menginvestasikan uangnya di bidang bisnis simpanan finansial dan properti. Simon dan David Reuben akan membeli 30 persen saham perusahaan patungan itu, demikian disampaikan Korporasi Sumber Daya Metal Asia AMRC Jumat (02/12) kepada kantor berita Reuters. TransAsia yang merupakan milik keluarga Aslanov dari Uzbekistan, sebagai pemegang sisa sahamnya.

Keluarga Reuben dan Aslanov akan bekerja sama dalam pengolahan tambang batu bara di Kalimantan, tembaga dan emas di Sumbawa serta pulau-pulau di sekitarnya dan nikel di Sulawesi.

Imperium di Sektor Industri Pertambangan

Pada daftar orang terkaya versi Majalah Forbes tahun 2011, Reuben bersaudara menempati ranking ke-114 dengan perkiraan kekayaan sebesar 8,5 milyar dollar AS.

David Reuben (71) dan Simon Reuben (69) dilahirkan di Mumbai India, tapi mulai membangun imperium bisnisnya dari London. Simon bergerak di bidang properti dan David memulai bisnis logam rongsokan.

Keluarga Aslanov dari Uzbekistan adalah pemilik tunggal TransAsia Minerals Holdings yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan itu menambang batu bara, nikel, tembaga, bijih besi dan uranium di Indonesia dan Afrika. Demikian menurut juru bicara Aslanov. Tidak disebutkan volume nilai kerjasama tersebut, hanya dikatakan jumlahnya dapat mencapai beberapa milyar dollar dalam beberapa tahun.

Kemitraan itu juga meliputi "offtake agreement“ yang merupakan kesepakatan untuk pembelian produksi dari pertambangan yang merupakan bagian kepemilikan Reuben bersaudara dengan volume tertentu, di masa mendatang. Aslanov dan Reuben telah menjalin kerja sama selama dua dekade. Proyek terbesar mereka saat ini adalah Tambang Batu Bara Tuhup di Kalimantan Tengah, yang hasilnya akan segera akan dipasarkan. 

Reuters/DK/AS