1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Teknik Seismik Lacak Air Tanah

16 Mei 2016

Teknologi baru buat melacak cadangan air tanah terus dikembangkan. Pasalnya, 700 juta manusia diramalkan terancam mati kehausan tahun 2025 mendatang.

https://p.dw.com/p/1IoeV
Eiderstedt Bohrung Klimaforschung
Foto: picture-alliance/dpa

Teknik Seismik Lacak Air Tanah

Menggunakan berbagai peralatan berat ahli geologi melacak harta karun di bawah tanah. Yakni cebakan air tanah berada jauh di dalam lapisan batuan di bawah permukaan tanah.
Kunci untuk mencari sumber air bersih di bawah tanah ini adalah teknik seismik. Lapis demi lapis tanah dipindai menggunakan gelombang kejut.
Sebelum melakukan penelitian, kawasan diukur dan dipetakan terlebih dulu. Alat ukur dan kabel dipasang di lokasi sesuai dengan rencana yang rinci. Vibro-Truk kemudian dikerahkan membangkitkan gelombang kejut dengan daya 20 ton vertikal ke kedalaman bumi. Lapisan bebatuan di dalam tanah merefleksikan gelombang dan menyuplai data penting.
Bernd Hildebrandt, insinyur yang memimpin pelacakan cadangan air tanah menjelaskan: "Prinsipnya mirip ultrawave yang digunakan dokter. Gelombang dipancarkan pada obyek, yang akan memantulkan data lapisan bumi, yang kemudian diolah jadi gambar. Baik citra dua maupun tiga dimensi bawah tanah.
Analisa data di lapangan
Dalam kontainer ini, data gelombang itu diolah. Data akan menunjukan, apakah ada cadangan air dalam lapisan batuan. Citra menunjukkan, sekitar empat kilometer di bawah tanah ada cadangan air.
Prof. Thomas Himmelsbach., pakar geologi dalam program itu menuturkan: "Untuk membedakan antara air garam dengan air tawar, para peneliti melakukan pengukuran dari udara. Sebuah instrumen yang diangkut helikopter memanfaatkan gelombang elektro-magnit untuk mengukur konduktivitas tanah. Dengan itu para ahli geologi dapat mengenali, jenis air yang ada di bawah tanah.
Terutama cemaran intrusi air laut bisa dilacak dengan cara ini. Metodenya sudah terbukti tangguh di seluruh dunia. Di laboratorium para peneliti membuat simulasi, bagaimana aliran air garam dan air tawar di bawah tanah.
Model menunjukkan warna berbeda untuk kedua jenis air. Berdasar struktur tanah, ahli geologi bisa mengenali, bagaimana kedua jenis air itu bercampur di bawah tanah. Dengan pengetahuan tersebut, bisa dihindarkan cemaran air garam ke dalam air tawar.
Pengetahuan ini, amat berharga terutama di kawasan paling kering di dunia. Di sini cadangan air yang amat berharga, juga berada di lapisan bumi jauh di bawah tanah. Di gurun Namibia misalnya, belum lama ini ditemukan cadangan air tawar dalam jumlah besar. Jika air bisa ditambang, volumenya mencukupi kebutuhan air minum bagi seluruh warga Namibia untuk 200 tahun ke depan.
as/ap(inovator)