1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taman Bintang di Jerman

Hannah Fuchs17 September 2013

Malam sebenarnya gelap, sangat gelap. Tetapi karena cahaya penerangan yang tak kunjung henti, kota-kota tidak gelap sepenuhnya. Di tempat tergelap Jerman, pakar astronomi sekarang ingin menjaga kegelapan langit malam.

https://p.dw.com/p/19jBJ

Langit malam yang paling gelap di Jerman bisa ditemukan di Gülpe, di daerah Havelland, sekitar 100 km di sebelah barat Berlin. Di desa kecil, yang termasuk negara bagian Brandenburg itu, hanya bermukim160 orang. Tetapi di sanalah, pada malam hari cahaya sebagian besar bintang dapat diamati.

Situasi ideal bagi pertemuan pakar astronomi, yang berlangsung baru-baru ini. Di antara mereka juga hadir pakar astronomi dari Osnabrück, Andreas Hänel, yang aktif mengusahakan perlindungan langit malam yang sangat gelap. Ia menuntut ditetapkannya status taman bintang bagi Gülpe, semacam kawasan lindung untuk malam yang penuh bintang.

Di Kota-Kota Lampu Selalu Bersinar

Di banyak daerah yang padat dihuni orang, tidak banyak lagi bintang bisa dilihat di malam hari. Lampu penerangan jalan, iklan-iklan bercahaya di jalanan juga cahaya penerangan gedung. Semua itu terus memancarkan cahaya sepanjang malam.

Dampaknya? Polusi cahaya. Karena debu dan molekul, jauh di atas atmosfer membiaskan cahaya itu dan menyebabkan malam tidak gelap pekat lagi. Kota-kota di malam hari ibaratnya berada di bawah kubah cahaya, oleh sebab itu lebih terang dari daerah-daerah pedesaan.

Polusi Cahaya Sebabkan Sakit?

Masalah ini juga sudah dikenal peneliti. Mereka mempelajari, dampak polusi cahaya terhadap orang dan hewan. Sudah jelas, ritme siang dan malam binatang terganggu. Burung-burung kelana kehilangan orientasi, rubah dan kelelawar tidak tahu lagi, bahwa hari sudah malam, sehingga sudah tiba waktunya bagi mereka untuk berburu. Demikian peringatan Badan Perlindungan Alam Jerman.

Tetapi bukan itu saja. Keseimbangan hormon pada tubuh manusia juga bisa terganggu. Demikian diungkapkan pakar biologi pada Institut Leibniz di Dortmund yang meneliti pekerjaan manusia.

Pencahayaan langit malam yang terus-menerus bisa dibandingkan dengan televisi yang terus menyala, atau lampu di samping tempat tidur yang dinyalakan. Kedua benda itu, jika terus menyala, juga mengganggu fase regenerasi tubuh di malam hari.

Astronom Kuatirkan Hilangnya Malam

Ilmuwan yang ikut pertemuan astronom di Gülpe juga kuatir akan hal lain lagi. Di banyak tempat langit juga terlalu terang untuk dapat mengamati bintang-bintang. "Benda-benda angkasa kategori deep sky, seperti nebula dan galaxi tidak bisa diamati lagi di daerah perkotaan", jelas Thomas Gursch, yang mendalami astronomi sebagai hobi.

Oleh sebab itu, para pencinta ilmu perbintangan menuntut didirikannya "taman bintang" setidaknya untuk daerah Gülpe. Sebuah daerah perlindungan, di mana sumber cahaya yang berlebihan dan mengganggu dihindari, dan para astronom dijamin akan bisa meneliti bintang di malam hari, jika cuaca mengizinkan.

Tempat Paling Gelap di Dunia

Permohonan agar "taman bintang" itu diakui secara internasional akan diajukan akhir tahun ini kepada asosiasi yang mengurus hal ini di AS, International Dark Sky Association. Organisasi ini mengkhususkan diri dalam memerangi polusi cahaya. Gülpe kemungkinan akan jadi taman bintang pertama Jerman yang diakui secara internasional, dengan segel resmi untuk kawasan yang malam harinya sangat pekat.

Di seluruh dunia, sudah ada 12 taman bintang yang diakui secara internasional, sembilan di antaranya terletak di AS, antara lain di Texas dan New Mexiko. Selain itu, sebuah daerah di Skotlandia dan dua daerah di Hungaria juga termasuk tempat yang sangat gelap, di mana astronom amatir dapat menikmati malam-malam yang dipenuhi bintang.