1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tentara Bubarkan Barikade dalam Kerusuhan Mozambik

2 September 2010

Pemerintah Mozambik mengerahkan tentara untuk membubarkan barikade massa demonstran yang memblokade jalan-jalan dan menjarah toko-toko di ibukota Maputo.

https://p.dw.com/p/P2uN
Kerusuhan di MaputoFoto: AP

Kabinet Mozambik mengadakan rapat darurat, sementara kepolisian mengumumkan tentara dikirim ke Maputo untuk membantu polisi membersihkan barikade. Bantuan dari pihak tentara meredakan aksi pemrotes dan kerusuhan lebih jauh. Aksi kerusuhan itu telah menewaskan beberapa orang, termasuk anak-anak, ketika polisi melepaskan tembakan ketika menghadapi demonstran dalam huru-hara terparah di selatan Afrika tersebut, sejak tahun 2008.

Menteri kesehatan Mozambik, Ivo Garrido mengatakan ratusan orang juga cidera dalam kerusuhan itu.

Huru-hara merebak dipicu naiknya harga bahan pokok di salah satu negara termiskin di dunia tersebut. Padahal negara berpenduduk 23 juta orang itu belum pulih sepenuhnya dari perang saudara di Afrika. Angka pengangguran mencapai 54%.

Kamis kemarin kebanyakan kantor di ibukota Mozambik memilih tutup. Sementara di toko-toko roti terlihat antrian yang sangat panjang.

Meskipun merupakan negara miskin, Mozambik merupakan salah satu negara yang paling cepat pertumbuhan ekonominya diantara negara-negara miskin di dunia. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen tahun ini. Ekspor utamanya adalah aluminium, energi listrik, batu bara dan produk perkebunan, termasuk produksi gula.

Rakyat Mozambik mengatakan mereka terpukul oleh kenaikan harga kebutuhan dasar termasuk roti, ketika harga gandum di dunia melambung tinggi. Organisasi Pangan Dunia FAO mengatakan harga pangan mencapai yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.

70 persen warga Mozambik hidup di bawah garis kemiskinan, demikian menurut catatan CIA World Factbook. Mozambik juga menggantungkan diri pada impor dari Afrika Selatan., dimana harga-harga pun semakin membumbung tinggi dalam bulan-bulan terakhir ketika mata uang Afrika Selatan semakin menguat.

Sementara itu Menteri Dalam Negeri Mozambik Jose Pacheco mengatakan pemerintah kini tengah mengidentifikasi sumber pengirim pesan pendek telefon genggam atau sms dan email yang beredar kemarin, yang mengajak warga untuk ikut serta dalam aksi unjuk rasa. Namun tidak ada perintah menggunakan peluru tajam. Tapi pejabat kepolisian lain mengungkapkan mereka menggunakan peluru tajam di beberapa wilayah setelah polisi kehabisan peluru karet dan warga membenarkan adanya tembakan peluru tajam dalam meredakan huru-hara.

Organisasi HAM internasional Human Rights Watch mendesak pemerintah Mozambik untuk tak menggunakan peluru tajam. Demikian pula pihak oposisi di Mozambik mengecam kepolisian yang menggunakan peluru sungguhan dalam mengatasi kemarahan pengunjuk rasa.

Ayu Purwaningsih/rtr/AP

Editor : Marjory Linardy