1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tersangka Mata-Mata Rusia Lenyap di Siprus

1 Juli 2010

Christopher Robert Metsos, tersangka dalam skandal spionase AS-Rusia, kabur di Siprus setelah dibebaskan atas uang jaminan. Ia dituding sebagai juru dana jaringan mata-mata Rusia di AS.

https://p.dw.com/p/O7do
Foto: BilderBox

Seorang tersangka yang diduga melakukan kegiatan mata-mata bagi pemerintah Rusia di Amerika Serikat menghilang di Siprus setelah sempat ditangkap aparat keamanan negeri itu. Ia sebelumnya dibebaskan setelah membayar uang jaminan. Tersangka Christopher Robert Metsos, warga Kanada berusia 55 tahun itu seharusnya melaporkan diri pada kepolisian di Larnaca, Siprus selatan pada Rabu malam (30/06), namun ia tidak memenuhi kewajibannya. Demikian menurut seorang juru bicara kepolisian.

Setelah menghilangnya tersangka, polisi menyatakan segera mencari warga Kanada tersebut di apartemen penginapannya, namun tidak berhasil. Metsos ditangkap di bandar udara Larnaca hari Selasa (30/06), saat hendak terbang menuju Budapest. Ia berada di pulau itu sejak 17 Juni. Setelah ditangkap, ia tidak dideportasi ke Amerika Serikat melainkan dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 26.500 Euro. Tetapi paspor dan dokumen pribadi lainnya ditahan pihak berwenang Siprus. Michalis Katsounotos , seorang jurubicara kepolisian menolak spekulasi bahwa tersangka telah meninggalkan Siprus. Selasa (29/06) polisi menyebarkan foto Metsos, pria berukuran sedang, agak botak dengan rambur beruban, berkacamata dan berkumis.

Pengadilan Siprus memang tidak biasa membebaskan tersangka warga asing dengan jaminan uang, mengingat tingginya risiko kabur dari pulau itu, terutama bila melarikan diri ke Siprus Utara yang dikuasai Turki. Larnaca adalah sebuah kota yang terletak 20 kilometer dari garis demarkasi yang membelah pulau Siprus menjadi dua bagian.

Amerika Serikat mencari pria tersebut atas dugaan terlibat dalam kasus mata-mata dan pencucian uang sebesar 40.000 dollar AS. Ia antara lain dituding mendapatkan sebuah tas berisikan uang dari seorang perantara dari lingkungan perwakilan Rusia yang bertugas di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada tahun 2004. Michail Ljubimov, mantan petinggi dinas rahasi Uni Sovyet KGB tidak yakin atas tuduhan itu. Dalam sebuah wawancara dengan sebuah pemancar radio, ia mengatakan: "Tuduhan pencucian uang mengherankan saya. Dinas rahasia kami biasanya tidak pernah melakukan hal semacam itu. Tidaklah realistis untuk mencuci uang bagi anggaran belanja negara."

Seorang juru bicara kementrian luar negeri Rusia, Nesterenko menyatakan hari Selasa (29/06) bahwa tuduhan Departemen Kehakiman AS tidak beralasan dan tidak bertujuan baik. Ia juga menyebut adanya histeri seperti saat perang dingin.

Hari Senin (28/06) pihak berwenang di Amerika Serikat mengumumkan telah berhasil mengungkapkan sebuah jaringan mata-mata Rusia di AS. Sepuluh orang tersangka ditangkap di Amerika Serikat. Meskipun demikian, baik AS maupun Rusia mengupayakan agar hubungan baik mereka tidak mengalami gangguan berat akibat kasus itu dan menegaskan hubungan baik mereka.

Christa Saloh/rtre/afpd/dpae

Editor: Agus Setiawan