1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tersangka Perencana Pembunuhan terhadap Karikaturis Nabi Muhammad Ditangkap

10 Maret 2010

Para tersangka diyakini bertindak mengikuti seruan jaringan teror Al-Qaida yang memasang 100.000 Dollar bagi kepala Lars Vilks.

https://p.dw.com/p/MOUg
Demonstrasi di depan Kedubes Denmark di Teheran, Iran, menentang pemuatan karikatur Nabi Muhammad yang dipublikasikan harian Nerikes AllehandaFoto: picture-alliance/ dpa

Meski terbiasa mendapat ancaman berupa telepon atau surat elektronik, seniman Lars Vilks untuk pertama kalinya berhadapan dengan rencana pembunuhan nyata terhadap dirinya. Di Irlandia kepolisian menangkan empat lelaki dan dua orang perempuan atas dugaan merencanakan pembunuhan terhadap karikaturis Muhammad tersebut.

Kepolisian menyatakan, informasi seputar rencana pembunuhan tersebut terkuak dalam penyelidikan lembaga keamanan Eropa dan dinas rahasia Amerika Serikat (CIA). Para tersangka diduga mengikuti seruan jaringan teror Al-Qaida yang menjanjikan uang senilai 100.000 US-Dollar bagi siapa saja yang membunuh Lars Vilks dengan menyembelih lehernya.

Para tersangka yang berusia antara 20 hingga 40 tahun itu ditangkap di selatan Irlandia. Menurut laporan berbagai media, ke-tujuh orang tersebut menganut Islam dan berasal dari wilayah Arab. Vilks sendiri berulangkali mengungkapkan dirinya tidak gentar menghadapi ancaman tersebut. Ia berdalih karya seninya dimaksudkan untuk memprovokasi sebuah dialog yang konstruktif.

"Jika anda menginginkan sebuah diskusi, maka anda harus memulainya dengan sebuah perdebatan yang panas. Karena jika tidak, tidak seorang pun akan mau mendiskusikannya. Hinaan itu bukan dimaksudkan secara personal, bukan pula untuk melawan mereka. Gambar itu memunculkan pertanyaan prinsipial tentang bagaimana Anda melihat agama Anda sendiri," dinyatakan Lars Vilks.

Ancaman pembunuhan bukan lagi hal yang asing bagi Lars Vilks, terutama sejak gambar karikaturnya yang kontroversial dipublikasikan dan akhirnya memicu aksi protes di dunia Islam 2007 lalu. Saat itu ia mempublikasikan karikatur seekor anjing berkepala manusia yang berjanggut dan mengenakan sorban. Gambar yang dimuat di harian Denmark, Nerikes Allehanda, itu segera memicu konflik karikatur jilid dua. Sejak saat itu Vilks mendapat ancaman pembunuhan.

Vilks tidak sendirian dalam menghadapi ancaman pembunuhan. Ulf Johannsson, Kepala Editor harian Nerikes Allehanda yang mengizinkan pemublikasian karikatur Vilks juga bernasib sama. Atas nyawanya, Al-Qaida menjanjikan uang imbalan senilai 50.000 US-Dollar. Bagi Johannsson, ini bukan lagi soal penghinaan agama, melainkan soal kebebasan berekspresi.

"Saya tidak berniat menggambarkan Muhammad sebagai seekor anjing atau menyerang kaum Muslim. Tapi sebagai jurnalis saya harus berjuang demi kebebasan berekspresi seorang seniman," demikian dikatakan Johannsson.

Vilks sebelumnya juga telah melaporkan mendapat dua ancaman pembunuhan dari Somalia. Saat ini sang seniman hidup di Swedia di bawah pengemanan ketat aparat kepolisian. Dalam penangkapan terhadap tujuh tersangka di Ballincollig, di selatan Irlandia itu, polisi juga menyita berbagai dokumen, komputer dan telepon seluler milik pelaku. Ketujuhnya kini ditahan kepolisian sedikitnya selama seminggu untuk diperiksa lebih lanjut.

RN/GG/dpa/rtr/afp