1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Thailand Tolak Intervensi Asing

29 April 2010

Penegasan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya saat berkunjung ke Indonesia untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri luar negeri Marty Natalagawa.

https://p.dw.com/p/N9WD
aparat keamanan berjaga di kawasan bisnis kota BangkokFoto: AP

Pemerintah Thailand memberikan apresiasi atas tawaran internasional termasuk dari pemerintah Indonesia untuk membantu menciptakan suasana dialog yang kondusif di Thailand. Namun Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya di Jakarta menegaskan, pihaknya tidak membutuhkan bantuan internasional untuk menyelesaikan masalah dalam negeri karena masih mampu mengendalikan situasi.

Lebih jauh, Menlu Kasit Piromya juga menyesalkan langkah sejumlah kedutaan besar asing di Bangkok, seperti Kedutaan Filiphina, yang menemui pimpinan Kelompok Baju Merah. Ia berharap hal itu tidak terulang lagi karena bertentangan dengan hukum Thailand.

Mengenai kujungannya ke Indonesia, Menlu Kasit Piromya mengatakan, “Kedatangan saya ke Indonesia karena menghargai ungkapan keprihatinan yang diberikan pemerintah Indonesia. Jadi, saya datang untuk menyampaikan secara langsung kebijakan pemerintah Thailand dalam menyelesaikan masalah itu.”

Menurut Menlu Marty Natalagawa, pertemuan dengan menlu Thailand membantu Indonesia memahami kondisi sebenarnya di negara tetangga itu. Pemerintah Indonesia memahami masalah yang dihadapi di Thailand sebagai masalah domestik, namun menurut Marty Natalagawa, Indonesia tetap menyiapkan diri untuk membantu Thailand jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Krisis politik akibat aksi protes demonstran baju merah pendukung mantan PM Thaksin Shinawatra sudah berlangsung tujuh pekan. Para pengunjuk rasa yang menduduki kawasan bisnis di ibukota Bangkok menuntut agar PM Abhisit Vejjajiva membubarkan parlemen dan menyelenggarakan pemilu baru.

Pekan lalu demonstran mengajukan kompromi dengan memberi waktu tiga bulan untuk pembubaran parlemen. Harapan akan berakhirnya krisis kandas ketika PM Abhisit menolak kompromi dengan alasan pemilu baru akan menjadi ajang kekerasan. Abhisit juga menolak bernegosiasi di bawah ancaman demosntran.

Sejauh ini, bentrokan antara demonstran baju merah dan aparat keamanan Thailand menyebabkan sedikitnya 26 orang tewas dan ratusan cedera.

Zaki Amrullah

Editor: Renata Permadi