1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

281210 D Journalisten Iran

2 Januari 2011

100 tokoh politik, ekonomi, budaya dan olahraga Jerman berpartisipasi menyerukan pembebasan kedua wartawan Jerman yang ditahan di Iran sejak Oktober lalu.

https://p.dw.com/p/zsae
Sakineh Mohammadi Ashtiani, ibu dua anak, divonis hukuman rajamFoto: AP

Sejumlah tokoh terkemuka Jerman dari kalangan politik, ekonomi, serikat kerja, kesenian, dan perfilman seperti pemenang hadiah Nobel serta Oscar ikut berpatisipasi dalam aksi solidaritas yang dilancarkan harian Jerman ‚Bild am Sonntag', 2 Januari 2011 bagi dua reporter Jerman. Kedua wartawan Jerman itu ditangkap di Tabriz, Iran, ketika berusaha mewanwancarai putra Sakineh Ashtiani yang dijatuhi hukuman rajam dengan dakwaan melakukan perzinahan. Kedua pewarta itu dituduh melanggar hukum pers karena memasuki Iran dengan menggunakan visa palsu.

Pekan lalu (Selasa 28/12) kedua wartawan itu diberi kesempatan untuk bertemu dengan keluarganya di sebuah hotel di kota Tabriz. Ini merupakan hasil upaya diplomasi Jerman yang berunding dengan pemerintah Iran. Kedua wartawan itu nampak lelah namun keadaannya cukup baik. Namun pemerintah Iran tidak menunjukkan adanya harapan pembebasan kedua wartawan itu. Juru bicara kementerian luar negeri Iran Ramin Mehmanparast mengungkapkan, „kasus ini berada di tangan aparat peradilan Iran dan masih ditunggu hasil penyelidikan lainnya. Jika terbukti kedua wartawan itu tidak melakukan pelanggaran hukum, maka mereka akan dibebaskan. Selain itu, mereka akan diadili.“

Sakineh pelaku perzinahan atau pembunuh?

Kasus Sakineh menarik perhatian dan menyebaban kecaman dunia internaasional terhadap Iran. Sakineh Mohammadi Ashtiani dituduh berzinah dengan sepupu dari pihak suaminya. Tidak lama kemudian sepupu itu membunuh suami Sakineh dan Sakineh dituduh terlibat dalam aksi pemunuhan tersebut. Karena tekanan internasional, hukuman rajam terhadap Sakineh mungkin tidak akan dilaksanakan, tetapi diganti dengan hukuman gantung.

„Kami tidak boleh berdiam saja!“

„Kedua wartawan itu harus dibebaskan dan kembali ke Jerman sesegera mungkin. Saya akan mengupayakan hal itu sekuat tenaga saya“, papar Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle. Sementara Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg mengancam konsekuensi berat jika Iran tetap menahan kedua wartawan Jerman itu. Guttenberg menuturkan, „sebuah negara yang selalu menuntut diberi pengertian dan kepercayaan, harus berhati-hati agar tidak menyalahgunakannya di bidang lain.“

Dari kalangen ekonomi, direktur bank Jerman ‚Deutsche Bank', Josef Ackermann, pemimpin direksi perusahaan telekomunikasi Jerman ‚Telekom', Rene Obermann, dan Norbert Reithofer, pimpinan perusahaan otomotif Jerman ‚BMW' ikut bersoldaritas dengan dua wartawan Jerman itu dan menuntut pembebasannya.

Sejumah tokoh dari kalangan seniman juga membela kedua wartawan itu. Pemenang hadiah Nobel sastra Herta Müller berharap, „semoga pemerintah Iran tidak menggunakan kedua wartawan itu sebagai jaminan untuk kepentingan lain. Kasus Sakineh ini membuatnya teringat pada proses pengadilan stalinis saat diktatur-diktatur Eropa Timur berkuasa. Sementara pemenang hadiah Oscar Volker Shlöndorff menyesali kasus ini khususnya karena terjadi di sebuah kota yang ia cintai, yakni Teheran.

Begitu juga tokoh terkemuka dari dunia olahraga menyampaikan tuntutan pembebasan seperti legenda sepak-bola Jerman Franz Beckenbauer, dan yang masih aktif seperti Philipp Lahm serta pemegang rekor Formua Satu Michael Schumacher.

Christian Walz/Andriani Nangoy

Editor: Christa Saloh-Foerster