1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

011209 EU Brüssel

2 Desember 2009

Traktat Uni Eropa untuk pelaksanaan reformasi, yang disebut Traktat Lissabon mulai berlaku Selasa 1 Desember. Ini adalah hari penting bagi Eropa yang harus dirayakan. Namun demikian masih banyak yang harus dikerjakan.

https://p.dw.com/p/Kp3J
Banner raksasa Traktat Lissabon yang dipasang di kota Lissabon, PortugalFoto: AP

Tepat 719 hari berlalu, dari penandatanganan Traktat Lissabon sampai mulai berlaku secara resmi. Lega, tetapi tanpa keinginan besar untuk mengadakan pesta, para anggota Parlemen Eropa memulai hari kerja mereka di Brussel, Belgia. Jalannya panjang dan halangannya banyak. Demikian ditekankan pemimpin fraksi liberal di Parlemen Eropa, Guy Verhofstadt, dalam acara perayaan yang diadakan Selasa tengah hari (01/12).

"Ini adalah awal baru bagi Eropa, bagi sebuah persatuan politis. Proses ini sudah kita mulai tahun 2001 dengan adanya pernyataan Laeken, dan saya senang, traktat ini akhirnya mulai berlaku," dikatakan Verhofstadt, yang tahun 2001 menjabat sebagai ketua Dewan Eropa dan ikut menjadi penggagas konvensi dalam KTT di Laeken.

Traktat Lissabon adalah pengganti Konstitusi Eropa yang ditolak dalam referendum di Perancis dan Belanda tahun 2005 lalu. Pimpinan fraksi Hijau, Daniel Cohn-Bendit, menunjukkan kelegaan, bahwa maraton reformasi konsitusi Eropa ini akhirnya berakhir. Tetapi ia masih akan mengamati dan menunggu, bagaimana reformasi berjalan. Cohn-Bendit mengatakan, "Perjanjian Lissabon adalah kompromi dari kompromi, tetapi itu DAPAT membuat Uni Eropa lebih mampu mengambil tindakan. Saya ulangi, dapat, tetapi tergantung apakah orang mau atau tidak.“

Salah seorang pejabat yang paling penting di Uni Eropa sekarang adalah Catherine Ashton, yang baru diangkat sebagai wakil tertinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri. Ia dulu berusaha menggerakkan negara asalnya Inggris untuk menandatangani Traktat Lissabon. Pada hari kerja pertamanya di jabatan yang baru, ia menjadi tamu kehormatan di Parlemen dan di depan Parlemen ia menekankan pentingnya kekuatan integrasi di dalam Uni Eropa.

Rabu (02/12), Ashton sudah akan menjawab berbagai pertanyaan dari anggota Parlemen tentang tugas barunya. Karena Parlemen masih harus mensahkannya dalam fungsinya yang kedua, yaitu wakil ketua Komisi Eropa yang bertanggung jawab soal politik luar negeri.

Pada dasarnya Parlemen Eropalah yang terutama diperkuat dengan adanya Traktat Lissabon, demikian dikatakan Jo Leinen, anggota parlemen Eropa dari Partai Sosial Demokrat Jerman, SPD. Seperti banyak orang lainnya, ia mengharapkan reformasi konstitusi yang berjalan lebih cepat.

Setelah perayaan sederhana di Brussel, Belgia, Selasa malam (01/12), diadakan perayaan resmi di Lissabon, Portugal, tempat perjanjian reformasi ditandatangani tanggal 13 Desember 2007.

Susanne Henn/Marjory Linardy

Editor: Ging Ginanjar