1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Harus Sodorkan Rencana Konkret

Grahame Lucas (ml/as)2 Maret 2016

Trump dan Clinton menang pemilihan awal di 11 negara bagian, atau Super Tuesday. Bisa jadi, milyuner dengan pandangan radikal dan calon perempuan pertama akan maju dalam pemilu presiden AS. Perspektif Grahame Lucas.

https://p.dw.com/p/1I5MZ
Donald Trump Fans Nevada USA Wahlkampf
Foto: picture-alliance/AP Photo/J.C. Hong

Orang pasti merasa agak kasihan kepada Hillary Clinton. Biasanya, setelah sukses mengalahkan saingannya dari sayap kiri, Bernie Sanders, namanyalah yang memenuhi kepala berita. Karena Partai Demokrat siap menampilkan calon perempua pertama untuk maju ke pemilu presiden AS, 240 tahun setelah negara itu berdiri. Tapi yang memenuhi kepala berita adalah calon dari Partai Republik, milyuner Donald Trump.

Biasanya seseorang yang mengajukan diri jadi calon presiden akan mulai kekurangan sokongan dan dana setelah Super Tuesday. Ini tidak terjadi terhadap Trump. Milyuner itu membiayai sendiri kampanyenya. Di samping itu, Super Tuesday menunjukkan bahwa ia dapat sokongan kuat bagi pandangannya yang radikal dan penuh prasangka buruk, di antara kalangan kelas bawah dan menengah, juga di kalangan buruh AS. Ia tidak akan menghilang dalam waktu singkat. Dan kemungkinan bahwa calon lain dari Partai Republik bisa mengalahkannya semakin kecil.

Sekarang, mengingat sorotan atasnya semakin tajam, Trump harus menegaskan rencana-rencananya secara konkret. Ia tidak mungkin lagi bisa berhasil hanya dengan komentar-komentar cepat yang penuh prasangka tentang kelompok etnis dan agama minoritas juga kaum perempuan. Itu tidak bisa dilakukannya jika ingin menang November mendatang. Alasannya mudah. Dalam negara demokrasi seperti AS, pemilu dimenangkan di kalangan yang jadi penggerak politik. Dan Trump tampaknya masih jauh dari sana. Tapi itu bukan berarti Trump tidak bisa mengarahkan diri ke sana. Selama ini pengamat dan komentator sudah beberapa kali salah memperkirakan langkah dan kesuksesannya. Rasanya sulit membayangkan Trump bisa berhasil. Tapi itu bisa terjadi.

USA Vorwahlen Hillary Clinton
Hillary Clinton bisa membuka jalan ke Gedung Putih, jika Donald Trump gagal sampaikan program Politik konkretFoto: Getty Images/J. Sullivan

Jika Trump jadi calon Partai Republik tapi tidak bergerak mendekati pusat politik, kemungkinannya untuk menang November mendatang sangat kecil. Ia hanya akan jadi perata jalan bagi Hillary Clinton untuk jadi presiden perempuan pertama AS. Dengan catatan Clinton tetap bebas dari skandal, dan bisa meyakinkan warga biasa AS bahwa ia bukan hanya sekedar anggota klub milyuner AS, yang ikut menggerakkan politik di Washington.

Lucas Grahame Kommentarbild App
Grahame Lucas kepala redaksi South-East Asia DW

Itu saja tidak mudah bagi Clinton. Banyak orang beranggapan ia terlalu jaga jarak dengan orang biasa dan tidak mengerti mereka serta kesulitan yang mereka hadapi. Tapi kemungkinannya jauh lebih besar, bahwa Hillary Clinton akan mampu mendekati kalangan rakyat biasa, dibanding Donald Trump memenangkan simpati penggerak politik.

Mungkin yang lebih penting diperhatikan, saham-saham AS meningkat nilainya setelah muncul kabar kesuksesan Hillary dalam Super Tuesday, dan investor mulai memperhitungkan dampaknya jika ia menang November. Alasanya mudah ditemukan, jika orang menengok ke masa lalu. Dalam tahun pemilu, secara tradisional saham-saham nilainya tambah bagus jika Demokrat menang pemilu.