1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Siapkan Perang Dagang dengan Cina

10 November 2016

Belum jelas arah kebijakan luar negeri yang akan diemban Presiden AS Donald Trump. Namun rencana kerja 100 harinya mengisyaratkan kabar buruk buat dunia internasional.

https://p.dw.com/p/2SSbb
Donald Trump
Foto: Reuters/C. Allegri

Tidak ada yang tahu pasti wujud politik luar negeri yang akan dijalankan presiden terpilih AS, Donald Trump. "Saya ingin tidak bisa ditebak," katanya beberapa pekan silam. Namun rencana 100 hari pertama yang dirilisnya mengisyaratkan kabar buruk buat dunia internasional.

Dalam program kerja tersebut Trump antara berjanji akan mengakhiri kucuran dana untuk program iklim PBB senilai tiga milyar Dollar AS per tahun. Sejak lama Partai Republik mengingkari perubahan iklim. Mereka beranggapan pemanasan global cuma hantu politik yang dibuat kaum Liberal Demokrat.

Infografik US-Wahl 2016 Indonesisch
Hasil penghitungan suara pemilu kepresidenan AS 2016

Selama masa kampanye pun Trump berulangkali mengancam akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris.

Caranya adalah dengan mengebiri program listrik bersih alias Clean Power Plan yang diusung Presiden Barack Obama untuk menepati komitmen emisi yang tertera dalam perjanjian tersebut.

Perjanjian iklim "buruk untuk ekonomi AS," tukas Trump beberapa pekan lalu.

Perang Dagang dengan Cina

Sejak masa kampanye, pakar politik AS berusaha menebak arah kebijakan luar negeri Donald Trump. "Ia tidak punya rekam jejak kebijakan luar negeri untuk dipelajari," tulis bekas Direktur CIA dan NSA, Michael Hayden di jurnal The Cipher Brief. "Jadi yang bisa diandalkan adalah retorika kampanyenya. Dan retorika kampanye biasanya menghalus oleh realita politik di Gedung Putih."

Namun program kerja 100 hari yang dipublikasikan sang presiden terpilih tidak mengindikasikan dugaan tersebut.

Trump antara lain sedang menyiapkan perang dagang dengan Cina. Ia misalnya memerintahkan menteri keuangan untuk mendeklarasikan Beijing sebagai "manipulator mata uang" dan memberlakukan pajak bea masuk sebesar 45% untuk semua produk Cina.

Trump sering menempatkan negeri tirai bambu itu dalam fokus kampanyenya. Ia antara lain menuding Cina melenyapkan jutaan lapangan kerja di AS. "Kepresidenan Trump akan mengubah wajah bisnis untuk investor dan perusahaan," tulis harian AS, Wall Street Journal. "Dan hubungan Cina-AS akan berada di jantung perubahan tersebut."

rzn/yf (afp,ap)