1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

300811 Türkei religiöse Minderheiten

2 September 2011

Sebuah langkah bersejarah, pemerintah Turki kembalikan properti yayasan-yayasan non Muslim yang dirampasnya setelah 1936. Properti yang kepalang dijual diganti senilai pasaran saat ini.

https://p.dw.com/p/12Q6a
PM Turki Recep Tayyip ErdoganFoto: dapd

Pantelis Lakis Vingas, Ketua Perhimpunan Yunani di Turki yang berpengaruh, tampak betul-betul tergerak, "Ini langkah positif yang pastinya akan sangat dihargai secara internasional.“ Sambutan Uni Eropa mengkonfirmasi pendapat itu.

Orthodoxe Kirche, St. Stephen in Istanbul
Gereja Ortodoks di IstanbulFoto: AP

Juru bicara Komisi Perluasan Wilayah Uni Eropa, Stefan Füle mengatakan, pengembalian properti gereja merupakan hal yang positif dan menunjukkan langkah konkrit menuju kebebasan beragama. Alexander Graf Lambsdorff,  wakil partai liberal Jerman di Parlemen Uni Eropa menyebutnya sebagai langkah bersejarah.

Pemerintah Turki memutuskan untuk mengembalikan bangunan dan tanah milik semua lembaga non-Muslim, termasuk komunitas Yunani ortodoks, komunitas ortodoks Armenia dan komunitas Yahudi. Diantara bangunan yang dikembalikan terdapat gereja, ruang pertemuan, rumah sakit, sekolah, perumahan dan lahan kuburan.

Nilai ganti rugi properti yang kepalang dijual disesuaikan dengan harga pasaran properti saat ini dan berlandaskan apa yang disebut „Keterangan tahun 1936“. Ketika itu semua lembaga non Muslim harus mendaftarkan semua properti yang dimilikinya. Dalam dasawarsa berikutnya pemerintah Turki mengambil alih sebagian besar properti itu, lalu menjualmya. Hal itu menyebabkan banyak anggota komunitas Kristen dan Yahudi meninggalkan Turki.

armenischer Gottesdienst Türkei
Missa kaun minoritas Armenia di TurkiFoto: AP

Menjelang akhir Ramadhan lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengundang sejumlah tamu khusus untuk berbuka puasa bersama. Undangannya adalah para wakil agama-agama minoritas, termasuk dari komunitas Kristen Ortodoks dan Yahudi di Turki.

Sepanjang Iftar pembicaraan hangat terkait pengumuman siang hari itu. Pemerintah Erdogan menyatakan akan mengembalikan properti milik komunitas Yahudi dan Kristen di Turki. Patriak ortodoks Yunani di Istanbul, Bartholomaios I tampak sangat tergugah, "Ini merupakan restorasi, mengganti kerugian dan kesalahan yang pernah diperbuat".  Demikian ungkap ketua ortodoks Kristen berusia 71 tahun ketika makan bersama.

Flash-Galerie Ramadan Türkei
IstanbulFoto: dapd

Menyebut tindakan pemerintah dulu sebagai hal yang salah, Perdana Menteri Erdogan juga mengakui adanya keuntungan lain. "Dengan begitu kami menyelesaikan permasalahan citra toleransi Turki di panggung internasional“

Sengketa mengenai pengembalian properti gereja di Turki sudah lama diajukan ke pengadilan Eropa. Pengadilan HAM Eropa di Srassbourg juga telah berulang kali mengritik Turki soal ini. Kini masalahnya bisa dianggap selesai. Yang masih menjadi tanda tanya hanyalah bagaimana pihak nasionalis Turki akan merespons hal ini. Kemungkinan besar langkah tersebut akan dikecamnya.

Steffen Wurzel / Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk