1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki Kini Bersedia Terima Bantuan Luar Negeri

27 Oktober 2011

Pemerintah Turki akhirnya minta bantuan dari luar negeri untuk membantu korban gempa. Sampai hari ini masih ditemukan korban hidup di reruntuhan bangunan. Bantuan dari luar negeri berdatangan.

https://p.dw.com/p/130Nr
Tim penyelamat mengeluarkan seorang bayi dari reruuntuhan gedung di kota ErcisFoto: dapd

Di kota Ercis, penduduk dengan sabar menunggu dalam antrian panjang lebih dari satu kilometer. Ratusan, malah mungkin ribuan orang bersabar menanti pembagian tenda-tenda darurat.

”Sejak dua hari saya berdiri di antrian ini dan menunggu dapat tenda. Dulu untuk pengungsi dari Suriah langsung ada ribuan tenda yang dibangun dalam dua hari. Kami di sini masih menunggu,” dikatakan seorang pengungsi.

Organisasi bantuan dan lembaga pemerintahan terus menerus memasok obat-obat-an, tenda dan bahan bantuan lain ke kawasan gempa. Di seluruh Turki sumbangan dikumpulkan untuk para korban gempa. Ribuan relawan membagikan paket bantuan, terutama pakaian dan kebutuhan pokok.

Bagaimana membagikan bantuan ini secara adil dan sesuai dengan kebutuhan, itu menjadi tantangan terbesar. Konvoi yang mengangkut barang bantuan malah sering dijarah, sebelum sampai di tempat tujuan.

Perdana menteri Turki Tayyip Erdogan mengakui memang ada kelambatan, ”Kami akui, seharusnya kami bereaksi lebih cepat dalam 24 jam pertama setelah bencana. Memang terjadi kesalahan, tapi dalam situasi seperti ini, itu mungkin wajar.”

Perusahaan bangunan dan instansi terkait di kawasan gempa melontarkan kritik tajam pada Erdogan. Banyak dinding gedung yang hancur saat terjadi gempa karena bahan bangunan yang digunakan kualitasnya tidak baik. Kelalaian Ini sudah menelan banyak korban jiwa. Erdogan mengumumkan akan secepat mungkin membangun kembali kota Van yang mengalami kerusakan berat.

Penduduk di kawasan gempa sekarang harus bertahan hidup dengan barang yang masih mereka miliki. Seorang anak perempuan dari kota Ercis, kota yang paling parah dihantam gempa menceritakan, ”Buku sekolah saya tertimbun reruntuhan bangunan. Belum bisa saya ambil. Jadi saya tidak bisa belajar.”

Sampai hari Rabu (26/10) , tim penolong masih berhasil menyelamatkan beberapa orang dari reruntuhan bangunan.

Pemerintah Turki akhirnya memutuskan untuk menerima bantuan dari luar negeri. Tadinya Turki menolak bantuan yang ditawarkan oleh beberapa negara. Yang paling dibutuhkan adalah tenda dan rumah-rumah darurat, demikian disebutkan.

Salah satu negara yang pertama mengirim bantuan ke Turki adalah Israel. Bantuan berupa rumah-rumah darurat yang bisa dibangun dengan cepat, diterbangkan ke kawasan gempa. Bantuan ini punya nilai simbolis penting. Karena dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antara Israel dan Turki memburuk.

Steffan Wurzel/Hendra Pasuhuk Editor: Yuniman Farid