1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki Minta NATO Pasang Rudal Patriot

22 November 2012

Sebagai anggota NATO, Turki mengajukan permintaan resmi penempatan peluru kendali Patriot di perbatasan ke Suriah. Di NATO, sistem penangkis serangan udara ini hanya dimiliki oleh Amerika Serikat, Jerman dan Belanda.

https://p.dw.com/p/16o3I
Sistem penangkal rudal Patriot milik Jerman
Sistem penangkal rudal Patriot milik JermanFoto: picture-alliance/dpa

Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen mengkonfirmasi adanya permintaan itu. Dia mengatakan lebih lanjut, anggota NATO langsung mendiskusikan permintaan Turki.

Berita tentang permintaan Turki sebelumnya sudah muncul di berbagai media. NATO sendiri memang sedang mendiskusikan situasi keamanan di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah sepanjang 900 kilometer. Sudah beberapa kali dilancarkan serangan mortir dari Suriah ke wilayahTurki.

Sesuai dengan traktat NATO, jika ada salah satu anggotanya merasa terancam dan meminta perlindungan, negara-negara anggota yang lain harus segera membahas kemungkinan pemberian bantuan. Patriot adalah sistem penangkal rudal modern, yang bisa menembak jatuh roket lawan pada jarak 70 kilometer dan juga bisa menembak pesawat tempur.

Jerman Siap Membantu

Kanselir Jerman Angela Merkel menerangkan, ia akan meminta dukungan parlemen Jerman untuk izin penempatan rudal Patriot ke Turki. Jerman bisa mengerahkan 2 set Patriot bersama 170 orang tentara yang akan mengoperasikan sistem rudal itu.

Diskusi tentang permintaan Turki itu sempat muncul di Jerman. Pasalnya Patriot adalah sistem penangkis rudal, sedangkan Turki sampai saat ini hanya mengalami serangan granat dan mortir. Namun sebagian besar politisi sepakat, pengiriman Patriot ke Turki adalah bentuk solidaritas yang harus dipenuhi, jika memang Turki sebagai anggota NATO merasa terancam keamanannya.

Pemerintah Belanda menerangkan, sedang mengkaji permintaan Turki dan bagaimana kemungkinan Belanda memberi kontribusi. Sekjen NATO Fogh Rasmussen menjelaskan, penempatan roket Patriot di Turki dapat meningkatkan kapasitas pertahanan negara itu untuk melindungi penduduk dan teritorialnya.

"Ini juga merupakan kontribusi untuk deeskalasi krisis di perbatasan anggota NATO. Sekaligus petunjuk konkrit bahwa aliansi pertahanan NATO memenuhi tuntutan solidaritas dan tanggung jawabnya", tegas Rasmussen.

Hanya Untuk Pertahanan

Pemerintah Turki berulangkali menegaskan, Patriot hanya akan digunakan untuk tujuan pertahanan. Turki tidak mendukung penerapan zona larangan terbang maupun serangan militer di Suriah.

Hubungan Turki dan Suriah dulu cukup baik, tapi belakangan semakin memburuk. Pemerintah Turki secara terbuka mengecam rezim Bashar al Assad. Bulan Juni lalu, sebuah pesawat terbang militer Turki ditembak jatuh oleh Suriah. Bulan Oktober, tembakan artileri dari Suriah dari kawasan perbatasan ke Turki menewaskan 5 warga Turki, tiga diantaranya anak-anak.

Di Suriah sendiri dilaporkan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak terus berkobar. Pertempuran sengit terjadi di sekitar kompleks militer di Aleppo. Pasukan pemberontakan sejak beberapa minggu mengepung kompleks militer itu.

HP/AS (dpa, Reuters, AP)