1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uang Kuliah Tinggi di Perguruan Tinggi Leipzig

Ronny Arnold19 April 2013

Di Perguruan Tinggi Musik dan Teater Leipzig, mahasiswa asing mulai semester mendatang, harus membayar uang kuliah tinggi. Tapi hanya bagi mahasiswa yang berasal dari luar Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/18Imd
ARCHIV - Studenten sitzen am 26.10.2011 in einem großen Hörsaal der Technischen Universität (TUM) in München (Bayern). Im Streit um die Studiengebühren steht die bayerische FDP unter Druck: Die CSU will den Koalitionspartner zwingen, einer Abschaffung im Landtag zuzustimmen. Die FDP-Politiker reagieren mit unterschiedlicher Härte. Einen sehr hohen Härtegrad hat Fraktionschef Hacker. Foto: Peter Kneffel/dpa (zu dpa «FDP-Fraktionschef: Keine Einigung im Studiengebühren-Streit" vom 09.02.2013) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Simbol gambar Bayaran kuliahFoto: picture-alliance/dpa

Ketika Samuel Gitman mendapat kabar tidak menyenangkan itu, ia sedang berada di negara asalnya Israel dan beristirahat sebentar dari kuliah musik yang ketat di Jerman. Mahasiswa berusia 23 tahun itu tidak percaya apa yang disampaikan almamaternya Perguruan Tinggi untuk Musik dan Teater Leipzig dalam sebuah e-mail. Samuel harus membayar uang kuliah, mulai September mendatang. 1800 Euro per semester bayaran yang diminta Hochschule für Musik und Theater HMT Leipzig. Padahal selama ini bayaran per semester hanya 110 Euro.

Sejak dua minggu Samuel sudah kembali ke Jerman dan duduk penuh pikiran di ruang latihan HMT. "Sudah selalu menjadi impian besar bagi saya kuliah di Jerman," tutur pria Israel itu sambil menyetem biolanya dan memainkan melodi-melodi singkat. Latihan dengan tenang saat ini sulit dilakukannya. "Pikiran pertama saya adalah berhenti kuliah. Saya tidak tahu apa yang kini harus saya lakukan dan dari mana mendapat uang itu."

Samuel Gitman mit Fagott (Foto: Gerhard Becker) Thema: Studiengebühren an der Leipziger HMT Aufnahme: April 2013
Samuel GitmanFoto: Gerhard Becker

Uang Bayaran bagi Mahasiswa Non Uni Eropa

Ada 900 mahasiswa di HMT, selain Samuel Gitman sekitar 120 mahasiswa asing harus membayar uang semester baru itu. Namun yang terkena hanyalah mereka yang berasal dari luar Uni Eropa, demikian tercantum dalam peraturan bayaran kuliah baru tersebut. Sejak berita bayaran 1800 Euro per semester itu beredar, banyak mahasiswa terutama dari negara-negara miskin yang mendatangi Johanna Schreiber dari Dewan Mahasiswa dan menanyakan apa yang harus dilakukan. "Dari Armenia dan Belorusia ada beberapa yang bertanya, hanya mahasiswa-mahasiswa dari Asia yang selama ini jarang saya dengar," dijelaskan Schreiber.

Konzert an der Leipziger HMT (Foto: Siegfried Duryn) Thema: Studiengebühren an der Leipziger HMT Aufnahme: April 2013
Perguruan Tinggi Musik dan Teater Leipzig (Hochschule für Musik und Theater Leipzig)Foto: Siegfried Duryn

Robert Ehrlich Rektor HMT Leipzig bisa mengerti ketidaktenangan para mahasiswa. Ia berusaha menenangkan dan menjelaskan bahwa sebagian dari mereka dapat mengambil beasiswa, yang harus ditawarkan perguruan tinggi itu. Demikian yang tercantum dalam UU Kebebasan Perguruan Tinggi negara bagian Sachsen, yang mengeluarkan aturan bayaran kuliah itu. "Sekitar 25 persen mahasiswa akan sulit membayar uang kuliah," prediksi sang rektor. Oleh karena itu, 25 persen biaya kuliah akan diberikan sebagai bea siswa bagi mahaiswa yang tidak mampu membayar. Namun saat ini belum jelas, apa syarat pemberian bea siswa itu, siapa yang mendapat dan bagaimana mahasiswa harus membuktikan bahwa ia membutuhkan, kata Johanna Schreiber.

Universitas Lain Belum Terkena

Sejak Januari, perguruan tinggi di Sachsen bebas menarik uang bayaran kuliah dari mahasiswa non Uni Eropa. Universitas-universitas di Sachsen saat ini tidak memikirkan hal itu, karena tidak ingin mengagetkan siapapun dan mengandalkan internasionalitas. Demikian keterangan dari lingkungan rektorat Universitas Leipzig. Perguruan Tinggi Musik Leipzig HMT sebetulnya tidak berpandangan lain, namun "kami terdesak", kata Rektor Ehrlich. Sachsen tidak menyediakan uang tambahan bagi dosen, yang meminta honor tinggi. Sejak lebih dari 10 tahun standar honorar bagi pengajar hampir tidak naik. "HMT saat ini membayar banyak dosen berpengalaman 23 Euro per jam." Itu terlalu rendah, kata Ehrlich. "Kami menyadari, staf pengajar kami mulai beremigrasi."