1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ubah Konstitusi Turki, Erdogan Berkaca Pada Hitler

1 Januari 2016

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ingin perkokoh kekuasaan dengan mengubah konstitusi negara. Untuk itu ia merujuk pada diktatur NAZI, Adolf Hitler, yang disebutnya telah membuahkan sistem pemerintahan yang efektif

https://p.dw.com/p/1HWqV
Türkei Prozess Vergleich von Erdogan mit Gollum
Foto: Getty Images/AFP/J. Demarthon

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikenal sebagai sosok yang serius. Maka lelucon adalah dugaan terakhir yang bisa dibuat tentang ucapannya yang dimuat di media-media Turki, Jumat lalu.

Ketika ditanya apakah sistem kepresidenan bisa dibuat tanpa mengubah wajah politik Turki, Erdogan merujuk pada diktatur NAZI, Adolf Hitler. "Sudah ada contoh di dunia tentang itu. Anda bisa melihat pada Jerman di masa Hitler."

Erdogan berambisi mengamandemen konstitusi Turki dan mengubah peran simbolik seorang presiden menjadi kepala pemerintahan layaknya di Amerika Serikat, Perancis atau Rusia.

Merangkai Koalisi Ubah Konstitusi

Partai AKP pimpinannya saat ini telah mengajukan amandemen konstitusi baru
setelah memenangkan pemilu legislatif November silam. AKP juga telah menjalin koalisi dengan partai oposisi terbesar, CHP, untuk menggolkan amandemen konstitusi tersebut lewat parlemen.

Saat ini bisa dipastikan parlemen Turki akan mengamini usulan amandemen tersebut. Konstitusi Turki terakhir diubah setelah kudeta 1980 dan masih menyimpan jejak kekuasaan junta militer. Namun begitu Undang-Undang Dasar Turki tidak mengenal adanya sistem kepresidenan karena khawatir semua kekuasaan akan dipegang oleh seorang figur otoriter.

rzn/as (rtr,afp)