1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

UE akan Bebaskan Wajib Visa Sejumlah Negara Balkan

15 Juli 2009

Diharapkan mulai awal tahun 2010 warga dari Serbia, Makedonia dan Montenegro dapat mengunjungi negara-negara UE tanpa visa. Usulan itu akan diputuskan Rabu (15/07) di Brussel.

https://p.dw.com/p/Iq6l
Dua perempuan Serbia melewati bendera Uni Eropa di Beograd, Serbia. Diharapkan 2010 warga Serbia dapat memasuki UE tanpa visaFoto: AP

Bagi Komisaris Urusan Perluasan Uni Eropa Olli Rehn usulan agar warga Serbia, Makedonia dan Montenegro dapat mengunjungi Uni Eropa tanpa visa adalah isyarat penting. "Itu adalah contoh bahwa integrasi Eropa tidak hanya merupakan penyatuan bangsa-bangsa, tapi juga agar masyarakat dan warga saling mendekati."

Olli Rehn menggambarkan kemudahan bagi warga di Balkan Barat tersebut. "Kunjungan bebas visa berarti tidak lagi mendatangi kedutaan, tidak membayar biaya visa, tidak perlu lagi mengumpulkan dokumen-dokumen penting dan menerjemahkan dokumen-dokumen ini tidak lagi perlu."

Bagi warga di Serbia, Makedonia dan Montenegro rencana Komisi Eropa itu sangat penting. Mereka menunggu keanggotaan di Uni Eropa yang tertunda. Kemudahan itu adalah pengakuan bagi Balkan Barat. Selain itu banyak warga Serbia misalnya yang jarang bepergian, tidak mengenal negara-negara lain. 70 persen mahasiswa Serbia dikabarkan belum pernah pergi ke luar negeri.

Komisaris Uni Eropa urusan dalam negeri dan kehakiman, Jacques Barrot, menerangkan dengan jelas bahwa ketiga negara Balkan itu memenuhi persyaratan keamanan. "Pertama: Pemakaian pas foto biometri pada paspor. Kedua pengawasan perbatasan yang memuaskan. Ketiga: Upaya memerangi kriminalitas yang terorganisir, korupsi dan perdagangan manusia. Keempat: Pelaksanaan hak-hak dasar."

Bosnia Herzegovina dan Albania belum memenuhi kriteria ini. Tapi Komisi Eropa tampaknya pertengahan tahun 2010 akan mengusulkan penarikan kewajiban visa bagi kedua negara itu. Demikian Olli Rehn.

Menteri Luar Negeri Bosnia Sven Alkalaj mengatakan, dengan keputusan itu negaranya akan menjadi Ghetto. Kritik juga datang dari Ketua Fraksi Hijau Parlemen Eropa, Daniel Cohn-Bendit. Itu adalah seleksi diskriminasi terhadap manusia yang paling menderita saat terjadinya perang. Warga muslim Bosnia dengan demikian dikalahkan warga Bosnia keturunan Serbia dan berbahasa Kroasia. Karena banyak warga Serbia Bosnia yang memiliki kewarganegaraan ganda dan setelah usulan Komisi Eropa untuk ke depan dapat mengadakan kunjungan ke Uni Eropa dengan paspor Serbia.

Bagi warga Bosnia Kroasia saat ini sudah memiliki keuntungan yakni tidak ditarik biaya visa bila mengunjungi Kroasia. Tinggal warga muslim Bosnia yang masih memerlukan visa. Hal ini membentuk garis batas etnis di Bosnia dan memperdalam sentimen ras di kawasan itu. Demikian dikatakan Daniel Cohn-Bendit yang masih menjabat Ketua Fraksi Partai Hijau.

Parlemen Eropa dan kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa masih harus menyetujui usulan tersebut.

Christoph Prössl/Dyan Kostermans

Editor: Asril Ridwan