1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

150710 EU Asylrecht Innenminister

16 Juli 2010

Sampai tahun 2012, Uni Eropa akan menstandarnisasi hukum suaka. Proses permohonan suaka yang lebih singkat dan lebih mudah diharapkan akan mempermudah para pengungsi.

https://p.dw.com/p/OM88
Gambar simbol, peminta suaka, yang tak kunjung mengetahui kabar keputusan permintaan suakaFoto: picture-alliance / dpa

Markim Sodschi berasal dari Togo. Ia sudah bertahun-tahun tinggal di Jerman dan bekerja sebagai konsultan di kantor pendaftaran pengungsi di Lauenburg, Jerman Utara. Kantor itu biasanya didatangi oleh orang-orang yang belum menerima kabar tentang nasib permohonan suakanya. Tuturnya, "Apa yang akan terjadi pada saya, apakah pemohonan suaka saya bisa diterima, atau malah besok polisi akan datang di pagi buta dan memulangkan saya ke negara asal? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terus menghantui para pengungsi yang datang, dan itu membuat mereka betul-betul stress dan kewalahan."

Ketidakpastian inilah yang ingin diatasi oleh Komisi Uni Eropa. Ke depan para pengungsi diharapkan sudah menerima hasil keputusan pertama dalam kurun waktu enam bulan. Saat ini, departemen yang menangani imigrasi dan pengungsi di Jerman rata-rata membutuhkan delapan bulan untuk memberikan jawaban yang pertama. Dalam sejumlah kasus bahkan lebih lama lagi.

Keputusan cepat hanyalah satu aspek dari aturan suaka yang akan diseragamkan di seluruh Eropa. Para menteri dalam negeri Uni Eropa yang membahasnya Kamis (15/07) , juga berusaha menenangkan situasi dengan menegaskan bahwa Jerman telah memenuhi standar yang tinggi. Sedangkan yang dibahas kini adalah perlunya sejumlah negara memberikan hak yang lebih besar kepada pengungsi. Diantaranya Yunani, yang dengan mudah bisa menjebloskan para pengungsi baru ke dalam penjara.

Uni Eropa juga ingin mendorong agar pemohon suaka boleh bekerja dalam lingkup masa enam bulan setelah datang, dan diperbolehkan meminta dampingan penerjemah saat menyampaikan permohonan suaka. Selain itu, Komisaris Urusan Intern Uni Eropa Cecilia Malmström menyoroti hak-hak bagi anak-anak di bawah umur, termasuk yang mengungsi dari negaranya tanpa didampingi orang tuanya. Diharapkan nanti, orang tua si anak bisa dilacak dan didatangkan, atau si anak dipulangkan, tergantung pada dampaknya bagi si anak.

Sekitar 50.000 hingga 100.000 anak setiap tahunnya mengungsi tanpa orang tuanya dari kawasan perang atau karena menghadapi kemiskinan. Tak seperti sebelumnya, anak-anak di bawah umur ini diharapkan nanti bisa bergabung kembali dengan kakak atau adiknya yang juga lari.

Komisi Uni Eropa menyangkal tudingan media massa Jerman, yang menyatakan bahwa proses suaka cepat yang dilancarkan di bandara-bandara Jerman justru melanggar saran-saran Komisi itu. Di Jerman, seorang pengungsi yang berada di kawasan transit bisa ditanyai oleh petugas imigrasi dan dipulangkan, bahkan sebelum menginjak wilayah Jerman. Selain itu juru bicara komisi menepis, tudingan berupaya memberikan pengungsi layanan yang setingkat dengan bantuan sosial.

Komisi Uni Eropa ingin agar sampai tahun 2012 sebuah sistem suaka yang standar akan diberlakukan di Eropa. Sejumlah negara anggota masih menentang upaya ini. Sebabnya adalah target pemberlakuan sistim suaka ini yang terlampau dini.

Christoph Prössl/Edith Koesoemawiria
Editor: Asril Ridwan