1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Mau Gambar Seram di Bungkus Rokok

Julia Mahncke19 Desember 2012

Industri rokok terkejut. Uni Eropa ingin aturan lebih ketat untuk konsumsi rokok. Apa kebijakan ini bisa berhasil?

https://p.dw.com/p/175Ly
Peringatan di bungkus rokok Australia
Peringatan di bungkus rokok AustraliaFoto: AFP/Getty Images

”Coba Anda bayangkan, jika ada pesawat jumbo jet dengan 300 penumpang jatuh setiap hari. Orang tentu tidak mau lagi naik pesawat itu,” kata Martina Pötschke-Langer dari Pusat Penelitian Kanker Jerman. Menurut keterangan lembaga itu, di Jerman setiap tahun 110.000 orang meninggal karena dampak konsumsi tembakau. Tapi hal ini tidak membuat perokok jadi takut. ”Potensi kecanduan memang sangat tinggi,” kata Pötschke-Langer. 25 persen warga dewasa di Jerman merokok secara kontinyu. Di negara-negara lain, angka ini masih lebih tinggi. Di Korea atau Rusia, lebih dari 50 persen penduduk dewasa merokok.

Bungkus Rokok Seragam Seperti Australia?

Tema merokok di Jerman sejak beberapa tahun jadi perdebatan hangat. Larangan merokok di restoran, cafe dan tempat-tempat publik sampai sekarang masih jadi diskusi yang emosional. Aturan larangan merokok berbeda-beda di setiap negara bagian. Sejak beberapa hari, media di jerman sibuk memberitakan tentang kebijakan baru yang direncanakan Uni Eropa. Komisi untuk Kesehatan dan Perlindungan Konsumen memang merencanakan langkah baru untuk mereduksi konsumsi rokok.

Salah satu gebrakan barunya adalah: Bungkus rokok harus memasang gambar seram yang menunjukkan secara drastis dampak buruk merokok. Penyakit yang paling sering ditemui adalah kanker paru-paru, penyakit kronis paru-paru lainnya dan gangguan peredaran darah yang bisa mengakibatkan serangan jantung atau stroke. Di Australia dan Kanada gambar seram memang diwajibkan di bungkus rokok. Misalnya teks ”Merokok mengakibatkan kanker mulut” dikombinasikan dengan foto seseorang yang menderita penyakit itu. Sampai saat ini, di Jerman bungkus rokok hanya diwajibkan mencantumkan tulisan seperti ”rokok mengakibatkan kematian”.

Asosiasi produsen rokok Jerman, DZV, mengritik rencana itu yang kini sedang ramai dibicarakan di media. ”Ini perubahan besar”, kata Dirk Pangritz dari DZV. Rencananya, 75 persen bungkus rokok harus disediakan untuk memuat teks dan foto seram. ”Jadi untuk merek rokok, tidak tersedia banyak tempat lagi”, tutur Pangritz kepada Deutsche Welle. Dia menilai rencana itu sulit untuk diwujudkan. Jika kebijakan itu tetap diputuskan, perusahaan tembakau Reemtsma sudah merencanakan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan. Sekalipun mengeritik rencana Uni Eropa, Pangritz menandaskan, para produsen rokok sadar tanggung jawabnya terhadap para konsumen. DZV misalnya mendukung larangan menjual rokok kepada remaja di bawah 18 tahun.

Gambar Seram Akan Berdampak

Tren merokok pada remaja saat ini sebenarnya menurun, kata Martina Pötschke-Langer dari Pusat Penelitian Kanker Jerman kepada DW. Tapi industri rokok memang sedang berusaha menjaring konsumen muda. Jajak pendapat yang dilakukan di Australia dan Kanada menunjukkan, 90 persen kaum muda setuju kalau bungkus rokok memuat peringatan yang lebih keras. ”Juga di Jerman, mayoritasnya menginginkan itu,” katanya.

Martina Pötschke-Langer dari Pusat Penelitian Kanker
Martina Pötschke-Langer dari Pusat Penelitian KankerFoto: DKFZ

Gambar-gambar seram memang efektif, demikian Pötschke-Langer. ”Dari berbagai penelitian kami tahu, peringatan yang disertai gambar-gambar seram meningkatkan kemungkinan orang berhenti merokok.” Produsen rokok berargumentasi, konsumen sekarang sebenarnya sudah punya cukup informasi tentang bahaya merokok. Tapi Pötschke-Langer tidak setuju dengan argumen itu. ”Terutama kalangan berpendidikan rendah tidak dicapai oleh informasi tersebut.” Orang yang sudah lama merokok juga tidak peduli lagi dengan teks peringatan di bungkus rokok. Jadi sekarang perlu strategi baru. ”Peringatan di bungkus rokok ini adalah instrumen komunikasi yang cukup efektif. Karena peringatan itu langsung sampai kepada setiap perokok.”

Bungkus Rokok Seragam?

Tentu saja tembakau bukan satu-satunya bahan yang bisa membahayakan kesehatan. Konsumsi gula terlalu banyak juga bisa membuat orang sakit. Dirk Pangritz dari Asosiasi Produsen Rokok DZV melihat sektor industrinya mendapat tekanan dan dibedakan dari industri lain. ”Coba bayangkan, kalau minuman hanya boleh dijual dalam satu bentuk botol saja.” Ini artinya, merek suatu produk sudah tidak ada artinya sama sekali. Tapi Martina Pötschke-Langer dari Pusat Penelitian Kanker menolak pengandaian itu. ”Tembakau adalah produk khusus. Setengah dari perokok meninggal akibat konsumsi produk ini. Itu tidak terjadi pada produk-produk lain.” Gula misalnya akan merusak kesehatan kalau dikonsumsi secara berlebihan. Menurut Pötschke-Langer, sebatang rokok saja sudah mengandung banyak racun, yang menyebabkan perubahan dalam tubuh.

Dr. Dirk Pangritz
Dirk Pangritz, Ketua Asosiasi Industri Tembakau DZVFoto: Dirk Pangritz