1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Sepakati Dana Bantuan Untuk Yunani

3 Mei 2010

IMF dan Uni Eropa menyepakati bantuan senilai 110 milyar Euro bagi Yunani. Syaratnya Athena harus memperketat anggaran secara drastis. Jerman menuntut hukuman bagi negara dengan difisit anggaran yang terlampau besar

https://p.dw.com/p/NCn1
Menkeu Yunani Papakonstantinou dan PM Luxemburg Jean Claude JunckerFoto: AP

Tanpa bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa, Yunani akan bangkrut. Karena itu, pemerintah Yunani sudah berpekan-pekan meminta dana bantuan Uni Eropa. Syarat dikucurkannya dana bantuan bagi Yunani adalah disepakatinya paket penghematan yang sangat ketat.

Setelah perundingan yang alot, negara anggota Uni Eropa menyetujui pemberian paket bantuan kepada Yunani. Jean-Claude Juncker ketua kelompok pengguna mata uang Euro mengatakan, "16 negara yang menggunakan mata uang Europ menyetujui mekanisme bantuan bagi Yunani. Dasarnya adalah laporan Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa yang mencantumkan bahwa stabilitas seluruh kawasan pengguna Euro terancam."

Masih Harus Menunggu Persetujuan

Negara-negara pengguna Euro dan IMF akan mengucurkan dana 110 miliar Euro dalam tiga tahun mendatang. Tapi keputusan ini masih harus disetujui parlemen nasional sejumlah negara. Barulah kesepakatan ini diluncurkan secara resmi oleh para kepala negara dan pemerintahan yang akan bertemu di Brussel, Belgia, dalam beberapa hari ke depan.

Masalahnya sekarang, di tingkat nasional dukungan ini sulit didapat. Meski begitu, menteri keuangan Jerman Wolfgang Schäuble membela keputusan untuk membantu Yunani, "Semua warga Eropa - dan warga Jerman juga adalah warga Eropa - perlu mendukung upaya stabilisasi kawasan Euro. Itu adalah tugas kita. Kalau kita berhasil menyelesaikan tugas ini dengan baik, ini akan menguntungkan Eropa dan tentu juga semua warga Jerman."

Kekhawatiran Susulan

Sementara itu, Menteri Keuangan Austria Josef Pröll mengharapkan secara konkret bahwa Yunani melunasi pinjaman yang diberikan Uni Eropa. Sebenarnya, tidak ada yang bisa menjamin Yunani dapat memenuhi tuntutan ini. Kini, negara anggota Uni Eropa kuatir bahwa kasus Yunani tidak menjadi kasus tunggal. Beberapa negara anggota lainnya juga menimbun defisit anggaran. Jika semua negara itu menuntut bantuan, maka Uni Eropa akan kewalahan.

Tapi Menteri Keuangan Perancis Christine Lagarde menampik adanya efek domino, di mana setelah Yunani, kini negara Eropa lainnya ikut tumbang. "Yunani, Portugal, Spanyol, Italia dan kasus lainnya, semuanya merupakan kasus tunggal. Yunani memang merupakan kasus yang khusus, artinya data yang selama ini dilaporkan Yunani adalah data yang dimanipulasi. Dan ini yang mengguncang kepercayaan terhadap Yunani."

Komisi Eropa akan memantau perkembangan Yunani di tahun-tahun mendatang. Bank Sentral Eropa memuji paket penghematan Yunani tapi mendesak Athena untuk bersiap-siap menghadapi kebijakan lainnya yang lebih ketat. Tampaknya, tak semua pihak berhasil diyakinkan bahwa aksi penyelamatan Yunani ini memang merupakan keberhasilan.

Reaksi di Yunani

Kesepakatan yang tercapai antara Yunani, Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (IMF) menuntut pengorbanan besar dari Yunani. Demikian kata PM Yunani Giorgios Papandreou. Akan tetapi ia menambahkan, prioritas utamanya adalah menyelamatkan anggaran negara.

Yunani yang dililit utang amat besar memerlukan bantuan 60 milyar Euro per tahunnya. Papandreou dengan mimik serius dan bertekad bulat mengumumkan kesepakatan dengan Uni Eropa dan IMF itu dalam sidang darurat kabinet di Athena Minggu (2/5) pagi, yang dipancarkan secara live oleh televisi nasional.

“Kami semua akan bekerjasama. Untuk Yunani, yang kita harapkan dan kita impikan. Kita akan menghadapi masa sulit. Dalam pertempuran ini saya akan berdiri di garis terdepan,“ katanya.

Sejumlah rincian dari program penghematan disampaikan oleh Menteri Keuangan Giorgios Papakonstantinou. Pajak pertambahan nilai dinaikan untuk kedua kalinya dalam tahun ini menjadi 23 persen. Selain itu pajak bahan bakar, tembakau, alkohol, barang mewah, mobil mewah dan pajak properti juga dinaikan.

Tidak Takut Kosekuensi Politik

Pegawai negeri di masa mendatang hanya akan mendapat tunjangan cuti, paskah dan natal yang secara inklusif dimasukan gaji rutin. Tapi tingkat gaji rata-rata akan diturunkan sebesar 8 persen.

PM Papandreou menegaskan, ia akan menerapkan program penghematan secara ketat di pemerintahannya, dan mengambil alih tanggung jawab politiknya. Disebutkannya, ia juga tidak takut akibatnya, yakni dijatuhkan dan kehilangan jabatannya.

Terutama Partai Komunis dan beberapa serikat buruh yang menuntut dijatuhkannya pemerintahan saat ini. Mereka merencanakan aksi pemogokan massal pada hari Rabu (05/05) untuk melumpuhkan seluruh negeri.

“Kami sekolah dan kuliah 25 tahun lamanya, agar mendapat gaji bersih 1000 Euro, dan mereka ingin memotongnya. Tapi anggota parlemen atau para direktur digaji 18.000 Euro sebulan,“ kata seorang perempuan warga Athena.

Program penghematan amat ketat dari pemerintah Yunani itu, merupakan persyaratan untuk memperoleh kredit darurat dari negara-negara pengguna mata uang Euro serta dari Dana Moneter Internasional-IMF. Perundingannya telah dituntaskan hari Sabtu (1/5).

Sementara itu dalam sidang darurat para menteri keuangan 16 negara pengguna mata uang Euro yang digelar hari Minggu (2/5) sore di Brussel, disepakati rencana paket penyelamatan Yunani. Ketua zona mata uang Euro, PM Luxemburg Jean-Claude Juncker mengatakan, disetujui paket bantuan senilai 110 milyar Euro selama tiga tahun bagi Yunani.

Kontribusi negara pengguna mata uang Euro berjumlah 80 milyar Euro. Sisanya akan ditanggulangi oleh Dana Moneter Internasional. Paket bantuan itu secara resmi akan disahkan dalam KTT Uni Eropa tanggal 7 Mei mendatang, kata Juncker menambahkan.

Merkel Tuntut Mekanisme Hukuman

Seusai pertemuan para menteri keuangan zona Euro di Brussel, Komisaris Ekonomi dan mata uang Olli Rehn mengatakan “Saya ingin menggaris bawahi, bahwa programnya sangat sistematis, khas dan amat ketat sesuai perkembangan kondisinya. Landasannya adalah setiap triwulan mengkaji apa yang harus dikerjakan dan apa yang sudah dilakukan, tindakan apa yang sudah diambil Bank Sentral Eropa sebelum instrumen keuangan dibuat.“

Jerman termasuk negara yang memiliki kontribusi tertinggi untuk mengucurkan bantuan bagi Yunani, yakni seluruhnya sekitar 22 milyar Euro. Tahun ini saja, direncanakan pengucuran kredit senilai 8,4 milyar Euro.

Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan bantuan bagi Yunani itu diperlukan, untuk menjaga satabilitas zona mata uang Euro. Merkel juga menuntut diterapkannya konsekuensi tegas bagi negara-negara pengguna mata uang Euro lainnya, yang terus mengalami defisit anggaran.

Negara yang bandel, di masa depan harus dicabut sementara hak suaranya dalam Uni Eropa, tuntut Merkel. Krisis keuangan berat di Yunani itu, mengguncang kredibilitas dan stabilitas mata uang Euro. Sebagai dampaknya, terjadi kerugian nilai tukar di bursa seluruh dunia.

Untuk mencegah jangan sampai krisis ini memicu efek domino bagi negara pengguna mata uang Euro lainnya, negara zone Euro, Bank Sentral Eropa dan IMF menekan Yunani dengan menetapkan persyaratan peghematan sangat ketat, untuk dapat menyehatkan kembali sistem keuangan dan ekonominya.

Agus Setiawan/rtr/dpa/afp
Editor: Rizky Nugraha