1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Alot Solusi Rencana Baru Bagi Suriah

29 Juni 2012

Dalam proses mencari solusi konflik berdarah di Suriah, Rusia kembali menciptakan hambatan. Wakil-wakil dari Moskow meminta agar usulan pembentukan pemerintahan transisi dari Annan dibatasi.

https://p.dw.com/p/15OCR
Smokes rises after an explosion was heard near the Palace of Justice in central Damascus June 28, 2012. A Reuters witness heard the loud explosion and saw black smoke rising from near the Palace of Justice in central Damascus on Thursday, and Syrian state television reported a "terrorist explosion" at the court building's car park. REUTERS/SANA/Handout (SYRIA - Tags: POLITICS CIVIL UNREST) FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS
Foto: Reuters

Rusia hanya akan menyetujui formulasi yang sama sekali tidak berisi tuntutan agar Presiden Bashar al-Assad mundur dari tampuk kekuasaan. Demikian dikatakan para diplomat setelah pembicaraan Jumat (29/06). Sabtu (30/06) di Jenewa direncanakan pertemuan dengan menteri luar negeri anggota Dewan Keamanan PBB dan Liga Arab.

Kofi Annan dalam proposal untuk pertemuan di Jenewa, mengusulkan agar di Suriah dibentuk pemerintahan transisi yang terdiri dari anggota pemerintahan saat ini dan oposisi serta kelompok-kelompok lainnya. Meski demikian berdasarkan informasi kantor berita DPA, dalam usulan tertulis Annan itu terdapat pengecualian kekuatan-kekuatan yang mengurangi kompetensi pemerintahan transisi serta dapat mengancam stabilitas serta perdamaian.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergej Lavrov sebelum pertemuan dengan Menlu AS Hillary Clinton, Jumat (29/06) sudah menegaskan, bahwa  Moskow  tidak akan memenuhi permintaan yang menyinggung mundurnya Assad dari jabatan presiden.

DK/AS(dpa,afp,dapd)