1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

030510 Ölpest BP Kosten

4 Mei 2010

Pihak British Petroleum telah mengumumkan akan menanggung seluruh biaya akibat kecelakaan anjungan Deepwater Horizon milik perusahaan minyak ini. Bencana lingkungan ini mengancam industri perikanan serta pariwisata.

https://p.dw.com/p/NE9I
Anggota pasukan Garda Nasional AS turut diturunkan dalam upaya menahan aliran minyak memasuki kawasan pantaiFoto: AP

Seolah-olah tugas yang dipikul belum cukup sulit, para relawan di pesisir Teluk Meksiko masih dihadapkan pada buruknya kondisi cuaca. Hujan, angin dan gelombang tinggi membuat upaya menahan minyak menjadi hampir mustahil. Kapal yang seharusnya menyedot tumpahan minyak tidak bisa berlayar. Pesawat yang seharusnya menyemprotkan bahan kimia dari udara, tidak bisa terbang.

Sedikitnya 210 ribu galon, atau sekitar 800 ribu liter, minyak mentah memancar setiap hari dari sumur di bawah anjungan Deepwater Horizon yang tenggelam tanggal 22 April, dua hari setelah ledakan dahsyat yang menewaskan 11 pekerja.

Sementara ini, luas hamparan minyak di Teluk Meksiko berkisar 80 x 130 km. Menurut para pakar, tinggal soal waktu saja kapan jutaan galon minyak itu mencapai daratan.

Perusahaan minyak British Petroleum, BP, menyatakan akan menanggung semua biaya yang dibutuhkan untuk pembersihan. Pada kunjungannya ke pantai Teluk, Presiden Amerika Serikat Obama memastikan bahwa memang itulah yang ia harapkan. "BP bertanggungjawab atas kebocoran ini dan BP akan membayar ongkosnya. Tetapi sebagai presiden AS saya akan berjuang sekuatnya untuk menangani krisis ini hingga selesai. Dan kami akan mengerahkan semua upaya untuk mengatasi apapun kerusakan yang diakibatkan."

Masalahnya, peluang untuk segera menutup kebocoran di dasar laut agar minyak berhenti memancar keluar, tidak bagus. BP mencoba cara lain untuk menangani situasi, antara lain mengirim enam kapal selam yang dikendalikan dari jauh ke lokasi kecelakaan untuk menambal kebocoran. Seorang jurubicara BP mengatakan, ibaratnya melakukan operasi bedah jantung oleh robot di kedalaman 1.500 m di bawah laut yang gelap. Upaya untuk mengatasi kebocoran itu menghabiskan lebih dari 6 juta Dolar sehari.

Sementara itu, kawasan pantai yang terancam menyiapkan diri menghadapi dampak bencana minyak. Pakar lingkungan Chris Reddy mengungkapkan, "Jika minyak dalam jumlah besar mencapai kawasan rawa dan mencemari rumput-rumput, akan muncul masalah besar, karena rumput-rumput itu menghindari erosi. Saya harap pencemarannya tidak terlalu berat sehingga kawasan itu bisa lebih cepat pulih.“

Selain alam, industri perikanan, juga pariwisata, ikut terancam. Di pantai Teluk Meksiko, ribuan nelayan siap menyingsingkan lengan baju menghadapi ancaman bahaya akibat hamparan minyak. Toh mereka tak bisa pergi melaut, karena pemerintah AS mengeluarkan larangan menangkap ikan sekurangnya selama 10 hari ke depan. Para nelayan yang menjadi relawan akan dibayar oleh pemerintah AS yang kemudian akan menagihnya kepada BP. Tetapi apakah bayaran itu cukup untuk membayar uang sekolah anak atau cicilan kredit rumah? Banyak nelayan tidak tahu apa yang harus mereka hadapi setelah ini.

Perusahaan minyak British Petroleum Selasa ini (04/05) mengatakan, upaya untuk menambal kebocoran di sumur minyak dasar laut yang memancarkan minyak mentah ke Teluk Meksiko bisa memakan waktu tiga bulan.

Sabine Müller/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid